Uji validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas konstruk (Construct
Validity). Menurut Jack R. Fraenkel (dalam Siregar
2010:163) validitas konstruk merupakan yang terluas
cakupannya dibanding dengan validitas lainnya, karena melibatkan banyak
prosedur termasuk validitas isi dan validitas kriteria. Uji Validitas digunakan
rumus korelasi Product Moment sebagai
berikut.
Dimana: rxy
= koefisien
korelasi suatu butir/item
N = jumlah subyek
X = skor suatu
butir/item
Y = skor total
(Arikunto, 2005: 72)
Nilai r kemudian
dikonsultasikan dengan rtabel (rkritis). Bila rhitung dari rumus di atas
lebih besar dari rtabel
maka butir tersebut valid, dan sebaliknya.
(2) Uji
Reliabilitas
Dalam menguji reliabilitas digunkaan uji
konsistensi internal dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut.
, (Arikunto, 1999: 193)
Dimana: r11
= reliabilitas
instrumen
k = banyaknya butir
pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah varian butir/item
= varian total
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel
dengan menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.
(3)
Taraf Kesukaran (TK)
Menentukan taraf kesukaran
(TK) digunakan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2005: 208)
Dimana:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang
menjawab soal dengan betul
JS = Jumlah
seluruh siswa peserta tes
Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana
terdapat dalam Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7
Interprestasi Tingkat Kesukaran
Tingkat
Kesukaran (TK)
|
Interprestasi
atau Penafsiran TK
|
TK < 0,30
|
Sukar
|
0,30 ≤ TK ≤ 0,70
|
Sedang
|
TK > 0,70
|
Mudah
|
(4) Daya Pembeda (DP)
Menentukan daya
pembeda (DP) digunakan rumus sebagai berikut.
Dimana:
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya
peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya
peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya
peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
benar
= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar
Dengan interprestasi DP sebagaimana terdapat dalam
Tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8
Interprestasi atau
penafsiran Daya Pembeda (DP)
Daya Pembeda
(DP)
|
Interprestasi
atau penafsiran DP
|
DP ≥ 0,70
|
Baik sekali (digunakan)
|
0,40 ≤ DP < 0,70
|
Baik (digunakan)
|
0,20 ≤ DP < 0,40
|
Cukup
|
DP < 0,20
|
Jelek
|
Setelah data skor hasil uji coba
diperoleh, diurutkan dari yang terbesar sampai terkecil. Kemudian dari mulai
urutan teratas diambil 27% sebagai kelompok atas dan dari urutan paling bawah
diambil 27% sebagai kelompok bawah. Sehingga banyak siswa kelompok atas = banyaknya
siswa kelompok bawah yaitu na = nb = 5 siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar