Tipe Belajar Visual
Bagi siswa bertipe visual, yang memegang peranan penting adalah mata/penglihatan (visual). Dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan . metode, ajak mereka ke objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggunakannya di papan tulis.
Ciri-ciri tipe belajar visual.
– berbicara agak cepat
– mementingkan penampilan dalam berpakaian / presentasi.
– Tidak mudah terganggu oleh keributan
– Lebih suka membaca daripada dibacakan
– Pembaca cepat dan tekun
– Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
– Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
– Lebih suka musik daripada seni
– Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya.
– Mengingat dengan Asosiasi Visual
Tipe Belajar Auditif
Siswa yang bertipe audif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Untuk itu, guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut menerangkan dengan lantang, jelas dan intonasi yang tepat.
Ciri-ciri tipe belajar auditif:
– Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
– Penampilan rapi
– Mudah terganggu oleh keributan
– Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
– Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
– Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
– Biasanya ia pembicara yang fasih
– Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
– Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
– Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
– Berbicara dalam irama yang terpola
– Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara.
Tipe Belajar Kinestetik
Siswa dengan bertipe belajar kinestetik belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri tipe belajar kinestetik:
– Berbicara perlahan
– Penampilan rapi
– Tidak terlalu mudah tergagngu dengan situasi keributan
– Belajar melalui memanipulasi dan praktik
– Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
– Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
– Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
– Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
– Menyukai permainan yang menyibukkan
– Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memeng pernah berada di tempat itu
– Menyentuh oarang untuk mendapatkan perhatian mereka
– Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Tipe Belajar Taktik
Taktik artinya rabaan atau sentuhan. Siswa seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba, yaitu tangan atau kulit
Contoh : mengatur ruangan ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).
Tipe Belajar Olfaktoris
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktoris tergantung pada alat indra pencium. Siswa tergantung pada alat indra pencium. Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan.
Siswa tipe ini akan cocok apabila bekerja di laboratorium.
Tipe Belajar Gustativa
Siswa yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.
Tipe Belajar Kombinatif
Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata dan telinga, sekaligus ketika belajar.
Dikarenakan begitu beragamnya tipe belajar siswa, maka sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didiknya. Selain itu, pendidik pun hendaknya memiliki berbagai metode mengajar agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.
– berbicara agak cepat
– mementingkan penampilan dalam berpakaian / presentasi.
– Tidak mudah terganggu oleh keributan
– Lebih suka membaca daripada dibacakan
– Pembaca cepat dan tekun
– Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih kata-kata
– Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
– Lebih suka musik daripada seni
– Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis dan seringkali meminta bantuan orang untuk mengulanginya.
– Mengingat dengan Asosiasi Visual
Tipe Belajar Auditif
Siswa yang bertipe audif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya). Untuk itu, guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut menerangkan dengan lantang, jelas dan intonasi yang tepat.
Ciri-ciri tipe belajar auditif:
– Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
– Penampilan rapi
– Mudah terganggu oleh keributan
– Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
– Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
– Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
– Biasanya ia pembicara yang fasih
– Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya.
– Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
– Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visual, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
– Berbicara dalam irama yang terpola
– Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama, dan warna suara.
Tipe Belajar Kinestetik
Siswa dengan bertipe belajar kinestetik belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri tipe belajar kinestetik:
– Berbicara perlahan
– Penampilan rapi
– Tidak terlalu mudah tergagngu dengan situasi keributan
– Belajar melalui memanipulasi dan praktik
– Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
– Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
– Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
– Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
– Menyukai permainan yang menyibukkan
– Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memeng pernah berada di tempat itu
– Menyentuh oarang untuk mendapatkan perhatian mereka
– Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
Tipe Belajar Taktik
Taktik artinya rabaan atau sentuhan. Siswa seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melalui alat peraba, yaitu tangan atau kulit
Contoh : mengatur ruangan ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk).
Tipe Belajar Olfaktoris
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktoris tergantung pada alat indra pencium. Siswa tergantung pada alat indra pencium. Tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan.
Siswa tipe ini akan cocok apabila bekerja di laboratorium.
Tipe Belajar Gustativa
Siswa yang bertipe gustative (kemampuan mencicipi) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecakapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.
Tipe Belajar Kombinatif
Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra. Ia dapat menerima pelajaran dengan mata dan telinga, sekaligus ketika belajar.
Dikarenakan begitu beragamnya tipe belajar siswa, maka sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didiknya. Selain itu, pendidik pun hendaknya memiliki berbagai metode mengajar agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar