Review Buku
Penulis :
M. Taufiq Rahman
Penerbit
: Ibnu Sina Press
Tahun
Terbit : 2011
Jumlah
Halaman :
139 halaman
Penyaji Ridwan/157885405
Kelas P2TK IPS
A. PENDAHULUAN
Manusia adalah sebagai makhluk sosial, dimana
hidupnya saling keterkaitan atau berhubungan antara makhluk hidup satu dengan
makhluk hidup yang lainnya. Penyusun
saat ini akan membedah dan meresensi buku “Glosari Teori Sosial”. Dimana buku
ini sangat penting untuk di baca bagi mahasiswa-mahasiswi sosial ataupun umum
karena buku ini akan menjadi pedoman atau bimbingan dan referensi
yang sangat baik untuk membuat makalah atau tugas yang menyangkut tentang
sosial.
Buku berjudul “Glosari Teori Sosial” ini di
dalamnya membahas tentang istilah-istilah sosial, yang di dalamnya terdapat,
Akomodasi, Alienasi, Amlagamasi, Anomi, Asimilasi, Birokrasi, Definisi Situasi,
Diskriminasi, Elit, Empirisisme, Estet, Etnosentrisme, Evolusi Sosial, Fakta
Sosial, Feodalisme, Fungsi, Generalisasi, Hipotesis, Holisme, Ideologi,
Institusi Sosial, Integrasi Sosial, Interaksi Sosial, Interaksionisme Simbolik,
Jarak Sosial, Kasta, Kebudayaan, Kekurangan Relatif, Kelas Sosial, Kelompok
Rujukan, Kelompok Sosial, Kemestian, Fungsionalisme, Kerjasama, Keseimbangan
Sosial, Kharisma, Kohesi Sosial, Komunitas/ Masyarakat, Konflik Sosial,
Konsensus, Konsep, Kontrol Sosial, Korelasi, Kuasa, Makna, Masalah Sosial,
Masyarakat Majemuk, Masyarakat Massa, Mobilitas Sosial, Nilai, Norma Sosial,
Objektivitas, Observasi, Otoritas, Pembagian Kerja, Pengertian, Penjelasan,
Penyimpangan, Peran Sosial, Pertukaran Sosial, Perubahan Sosial,
Positivisme, Prasangka, Ramalan, Ras/Rasisme, Rasionalisasi, Sanksi Sosial,
Segregasi, Sekularisasi, Sistem Sosial, Sosialisasi, Status, Stratifikasi
Sosial, Struktur Sosial, Teori Sosiologi, Tindakan Sosial, Tipe Ideal, dan
Variabel Pola.
B. PEMBAHASAN
Dalam buku yang berjudul “Glosari Teori
Sosial” terdapat berbagai kupasan mengenai Sosial, buku ini lebih menjuru
kepada penjelasan akan arti dari kupasan sosial tersebut. Di sini juga penyusun akan membahas ontologi ilmu sosial satu
per satu yang ada dalam pembahasan di dalam buku “Glosari Teori Sosial” yang menyangkut konsep apa saja yang dikaji
dalam ilmu social (social studes).
1.
Akomodasi
Akomodasi ataupun Penyesuaian adalah satu
keadaan atau proses ketika kelompok- kelompok yang sedang konflik setuju untuk
menghentikan atau menghindari konflik dengan mengadakan interaksi secara aman
damai baik untuk semntara atau selama-lamanya. Akomodasi
yang menitikberatkan proses kerjasama dan negosiasi biasanya tidak
menghilangkan identitas suatu kelompok.
Diberikan contoh dari Akomodasi atau
Penyesuaian, yaitu yang terjadi di Indonesia. Seperti penggunaan Bahasa,
Pengamalan Agama dan Kepercayaan secara bebas bagi tiap-tiap kelompok
masyarakat tanpa gangguan dari kelompok lain.
- Alienasi
Alienasi atau keterasingan merupakan kondisi
ketika manusia merasa terpisah, atau bahkan terputus dari masyarakat dan
kebudayaannya. Akibatnya, segala nilai dan norma masyarakat tidak
lagi memberikan makna apa-apa kepada individu. Oleh karena itu, individu itu
merasa terpencil serta kecewa.
Di buku ini, diperkenalkan juga Karl
Marx sebagai pemikir yang sering menggunakan konsep ini. Dan dipaparkan
dengan singkat juga Alienasi dari segi ekonomi, bidang pekerjaan
yang terbagi kedalam empat aspek yaitu Manusia mengalami alienasi dari hasil
yang di produksinya, dari proses produksi, dari diri sendiri, dan dari
masyarakatnya.
- Amalgamasi
Amalgamasi berarti penyatuan biologis antar
anggota-anggota kelompok etnik atau ras yang berlainan, sehingga muncullah bangsa
yang baru. Di buku ini, dicpaparkan dalam dua konteks, yaitu konteks Amerika
Serikat dan Konteks Indonesia, dan juga dicontohkan yang terdapat di Hawaii dan
Meksiko yang memupuk amalgamasi.
Pada dasarnya ide
Amalgamasi merupakan satu respon kelompok minoritas terhadap
berbagai kondisi masyarakat. Amalgamasi, seperti Asimilasi, hanya bisa terjadi
dengan syarat kelompok dominan membenarkan dan membebaskan kelompok minoritas
berbuat demikian, dan kelompok minoritas mau atau terpaksa berbuat demikian.
- Anomi
Anomi adalah satu situasi sosial dimana
norma-norma sosial telah hilang atau menjadi lemah, atau norma-norma sosial itu
kurang jelas atau bertentangan satu sama lain. Individu yang terperangkap dalam
keadaan anomi biasanya kehilangan pandangan moral, kontrol sosial dan menjadi
serba salah.
Di buku ini diperkenalkan Emile
Durkheim sebagai awal yang memperkenalkan konsep Anomi dalam sosiologi.
Konsep ini awalnya digunakan Emile Durkheim dalam pembahasannya mengenai bentuk
pembagian kerja yang patologis dan pengaruh-pengaruhnya. Konsep anomi ini juga
kemudian dipopulerkan oleh sosiolog R. K. Merton.
- Asimilasi
Asimilasi adalah satu proses penyatuan di
antara kelompok atau individu yang berlainan budaya yang kemudian membentuk
satu kelompok dengan kebudayaan dan identitas yang sama. Terdapat dua faktor
penting dalam Asimilasi. Pertama, pengaruh kalangan minoritas untuk
menghilangkan identitas mereka. Kedua, pengaruh kalangan mayoritas menerima
kalangan lain.
- Birokrasi
Birokrasi adalah organisasi formal yang
diselenggarakan berdasarkan kepada peraturan-peraturan serta bagian atau biro
yang terdiri dari administrator yang terlatih. Max Weber memberikan
ciri-ciri birokrasi seperti, Pembagian tugas, Sistem peraturan, Otoritas
tersusun secara hierarkis, Tatacara impersounal, Pengambilan pegawai.
- Definisi Situasi
Definisi Situasi adalah penafsiran mengenai
suatu keadaan atau makna yang diberikan oleh anggota masyarakat terhadap
situasi sosial. Pengertian mengenai penafsiran situasi ini sangat penting untuk
memahami suatu perilaku sosial.
- Diskriminasi
Diskriminasi adalah layanan yang berbeda-beda
terhadap individu atau kelompok atas dasar-dasar tertentu, seperti ras,
kebudayaan, jenis kelamin, agama, atau kelas sosial. Contohnya di Amerika
Serikat, diskriminasi ras mempunyai hubungan yang erat dengan sistem perbudakan
yang ada di negara itu pada abad ke-18 dan ke-19.
- Elit
Elit adalah satu kalangan minoritas cerdik,
pandai yang berpengaruh dalam masyarakat, baik dalam bidang politik, ekonomi,
maupun bidang sosial, adminstrasi dan moral. Para Sosiolog generasi
awal seperti V. Pareto dan G. Moscamenyempitkan
konsep ini dengan mengalamatkan pada satu kalangan cerdik
pandai yang memerintah (governing elite).
- Empirisisme
Empirisisme adalah semua pengetahuan itu
muncul dari pengalaman. Empirisme berdasarkan kepada anggapan bahwa hanya yang
dapat dirasakan dengan inderalah yang benar. Ujian terakhir suatu ilmu adalah
pengalaman panca indera.
- Estet
Estet adalah satu
bentuk stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat Eropa pada
Zaman Pertengahan (Medieval). Sistem Estes awal mula muncul dalam Imperium
Romawi Kuno dan kemudian merebak ke merata masyarakat Eropa yang bercorak
feudal. Estes atau lapisan yang utama bisa di bedakan menjadi tiga, yaitu kalangan
paderi (clergy), kalangan bangsawan (nobility), dan rakyat biasa (commoners).
- Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah sikap atau
kepercayaanbahwa kebudayaan kita sendiri lebih baik dan lebih tinggi nilainya
dari kebudayaan kelompok lain. Istilah ini diciptakan oleh antropolog W.G.
Summer.
- Evolusi Sosial
Evolusi Sosial adalah satu teori perubahan
sosial yang berdasarkan anggapan bahwa masyarakat berkembang melalui
tahap-tahap tertentu, dari bentuk yang lebih kompleks. Ide evolusi sosial
diambil dari teori evolusi biologi. Tokoh-tokoh yang menggunakan rangka dasar
evolusi dalam analisisnya yaitu, Herbert Spencer, Auguiste Comte, Henry
Maine, Edward Tylor, Emile Durkheim, dan L.H. Morgan.
- Fakta Sosial
Fakta Sosial adalah satu cara bertindak,
apakah tetap atau tidak, yang mempunyai satu sekat (constraint) luar; atau satu
cara bertindak yang umum dalam suatu masyarakat, yang ada dengan
sendirinya, yaitu bebas dari manifestasi individunya. Istilah ini awal mula
diperkenalkan dalam sosiolog oleh Emile Durkheim. Fakta Sosial mempunyai
empat ciri yang membedakannya dari fakta bukan sosial.
- Feodalisme
Feodalisme merupakan sebuah sistem sosial yang
ada di Eropa Barat dari abad ke-10 hingga abad ke-14. Pada umumnya feodalisme
berdasarkan pada hubungan di antara
kalangan lord (bangsawan) dengan vassal (orang
yang mengerjakan tanah kepunyaan bangsawan). Terdapat juga empat ciri utama
sistem foedal.
- Fungsi
Istilah Fungsi merujuk kepada konsekuensi
objektif (objective consequence) suatu fenomena sosial terhadap fenomena yang
lain atau sistem keseluruhannya. Penggunaan fungsi didasarkan kepada analogi
yang dibuat dengan organisme biologi. Tiap-tiap fenomena
sosial dianggap mempunyai fungsi untuk memenuhi keperluan atau tujuan tertentu
dalam masyarakat. Fungsi mempunyai du jenis, yaitu fungsi yang Nampak
(manifest) dan fungsi terpendam (latent). Konsep fungsi banyak digunakan oleh
sosiolog dan antropolog . tokoh-tokoh yang terkenal dalam hal
ini diantaranya Radcliffe-Brown dan Malinowski.
- Generalisasi
Generalisasi memiliki beberapa jenis,
menurut Bottomore, sosiolog nampaknya tidak begitu berminat membangun
generalisasi yang lebih luas dari kolerasi empirik yang telah mereka bangun.
- Hipotesis
Hipotesis adalah kenyataan tentang hubungan
yang dipercaya adanya di antara satu fenomena dengan fenomena yang lain, atau
tentang sifat suatu fenomena. Hipotesis memainkan dua peran penting dalam suatu
kajian. Pembentukan hipotesis yang berguna adalah langkah yang cukup penting
dalam penelitian. Hipotesis berkaitan erat dengan teori.
- Holisme
Holisme menjelaskan bahwa kelompok atau
masyarakat merupakan satu keseluruhan (totalitas) yang unik. Dalam sosiologi,
holisme atau pendekatan holisme telah disamakan dengan pendekatan
fungsionalisis. Pendekatan ini menyatakan bahwa masyarakat merupakan suatu
sistem yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berkaitan. Pendekatan
holisme berkaitan erat dengan tokoh-tokoh sosiologi lain seperti Comte,
Herbert Spencer dan Durkheim.
- Ideologi
Ideologi adalah satu sistem ide yang saling
bergantung (tradisi, kepercayaan, dan prinsip) mencerminkan serta
mempethahankan kepentingan-kepentingan suatu kelompok atau masyarakat. Awal
mula istilah Ideologi diperkenalkan oleh ahli filsafat
prancis Destutt de Tracy (1755-1836). Istilah ini berubah
pengertiannya dan digunakan untuk merujuk kepada satu set ide bagi
mempertahankan kepentingan tertentu. Konsep ini banyak terdapat dalam
tulisan Karl Max dan Karl Mannheim.
- Institusi Sosial
Institusi adalah salah satu konsep sosiologi
yang paling luas digunakan dan mempunyai beberapa pengertian yang berlainan.
Namun sosiolog dan antropolog masih belum mencapai kesepakatan tentang
penggunaan konsep ini. E. Chinoy(Society, 1962). Berpendapat
bahwa istilah institusi perlu di khususkan kepada pola perilaku yang telah
disetujui. Institusi sosial yang utama adalah institusi perkawinan, politik,
pelajaran, ekonomi, dan agama.
- Integrasi Sosial
Integrasi Sosial adalah proses mempersatukan
berbagai kelompok dalam masyarakat melalui satu identitasbersama dengan
menghilangkan perbedaan dan identitas maasing-masing. Kaum fungsionalis
berpendapat bahwa pada dasarnya masyarakat berada dalam keadaan integrasi dari
segi norma dan nilai.
- Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah satu proses sosial
yang melibatkan dua atu lebih individu atau kelompok. Interaksi sosial
melibatkan alat komunikasi seperti bahasa dan symbol, agar antar individu dapat
saling bertukar makna dan pemikiran satu sama lain. Di kalangan
sosiolog George Simmuel merupakan tokohyang menumpukan perhatian
kepada sangat pentingnya proses interaksi, menurutnya interaksi diantara
manusia adalah asa usul segala kehidupan sosial.
- Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme simbolik (symbolic
interactionism) adalah pendekatan dalam psikologi sosial yang menerangkan
komunikasi linguistic dan gerak tubuh, khususnya menekankan peranan bahasa
dalam pembentukan pemikiran (mind), diri (self), dan masyarakat. Karena pendekatan
interaksionisme simbolik menumpukan perhatian kepada butir-butir terperinci
tentang interaksi, kehidupan dan orang-orang yang dikaji, maka kajian yang
dilakukan itu bercorak intensif dan metode kualitatif sering digunakan.
- Jarak Sosial
Jarak Sosial (social distance) adalah perasaan
adanya pemisahan atau pemisahan sosial yang bena-benar ada diantara individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan
kelompok. Emory S. Bogardus merupakan orang yang pertama kali
memberikan analisis yang teratur atas konsep jarak sosial. Terdapat tiga fakta
utama pada jarak sosial. Dalam masyarakat yang mempunyai hierarki status
seperti yang terdapat dalam sistem kasta, jarak sosial adalah sebagian dari
struktur peranan masyarakat.
- Kasta
Kasta adalah satu lapisan masyarakat yang
berdasarkan pada warisan dan dikekalkan dengan agama dan hukum. Pada dasarnya
sistem kasta merupakan sistem stratifikasi yang berdasarkan kepada tradisi di
Iindia. Contoh sistem kasta seperti di masyarakat hindu tradisional yang
terdapat empat kasta utama dan dua yang sebagai kalangan terbawah sekali.
Terdapat ciri-ciri utama sistem kasta seperti yang dilaksanakan dalam
masyarakat Hindu tradisional adalah keanggotaan, endogami, pekerjaan, hubungan
sosial, dan mobilitas sosial. Salah seorang sosiolog
yaitu Lloyd menggunakan istilah kasta dalam konteks hubungan
ras di Amerika Serikat, namun Oliver Cox menentang bahwa sistem kasta
yang terdapat di masyarakat Hindu di India itu tidak sesuai digunakan dalam
situasi di luar india.
- Kebudayaan
Kebudayaan merupakan seluruh cara hidup
masyarakat atau seluruh aspek pemikiran dan perilaku manusia yang diwarisi dari
satu generasi ke generasi yang lain melalui proses pembelajaran. Sebagai
keseluruhan cara hidup manusia, kebudayaan meliputi kehidupan kelompok yang
bercorak material dan immaterial.
- Kekurangan Relatif
Konsep kekurangan relative (relative
deprivation) ini berkaitan dengan batasan atau keadaan yang kurang baik akibat
dari perbandingan dengan individu atau kelompok lain yang lebih superior, bukan
diukur berdasarkan kriteria yang objektif. Keadaan kekurangan
relatif hanya ada ketika perbandingan dilakukan dengan individu atau
kelompok yang lebih superior dan lebih tinggi statusnya.
- Kelas Sosial
Menurut Karl Max, kelas sosial
adalah kategori individu yang mempunyai hubungan yang sama terhadap
alat-alat produksi (means of production) serta hubungan produksi seperti sistem
pembagian dan pertukaran. Kesadaran kelas adalah dimana anggota kelas menyadari
persamaan mereka dari segi kepentingan dan kedudukan. Weber juga
berpendapat bahwa syarat dasar suatu kelas terletak pada pembagian kuasa
ekonomi yang tidak seimbang dan seterusnya hingga pembagian peluang yang tidak
sama rata.
- Kelompok Rujukan
Kelompok Rujukan (reference group) merupakan
satu kelompok atau kategori yang memberi garis panduan kepada individu dalam
mewarnai kepercayaan, sikap, nilai dan perilakunya.konsep ini awal mula
diperkenalkan oleh Herbert H. Hyman dan kemudian diperluas oleh
segolongan ahli psikologi sosial dan sosiologi seperti M. Sharief, T.M.
Newcomb dan R.K. Merton.
- Kelompok Sosial
Kelompok Sosial (social group) merupakan
kelompok individu yang mempunyai identitas yang sama, perasaan kekitaan,
cita-cita yang sama serta hubungan sosial tertentu. Contoh kelompok sosial
adalah keluarga, partai politik, kesatuan sekerja dan
Negara. Tonnies membedakankelompok sosial antara
lain gemeinshaft(komunitas; paguyuban)
dan gesellschaft (masyarakat; patembayan). C.H. Cooleyjuga
membedakan kelompok primer dan kelompok sekunder.
- Kemestian Fungsional
Kemestian Fungsional (functional imperative)
adalah keperluan organisasi universal masyarakat. Terdapat empat kemestian
fungsional yaitu, pencapaian cita-cita, penyesuaian proses pelatihan
sumber-sumber teknik demi pencapaian cita-cita, integrasi, latensi (latency).
- Kerjasama
Kerjasama (cooperation) adalah interaksi
sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam membuat tindakan bersama
bagi mencapai cita-cita bersama. Kerjasama adalah proses yang paling dasar
dalam masyarakat.
- Keseimbangan Sosial
Konsep keseimbangan
atau equilibrium berasal dari ilmu mekanik ini berarti keadaan
seimbang dalam suatu sistem. Dalam ilmu sosial konsep ini berarti harmoni dan
penyesuaaian di antara bagian-bagian suatu sistem sosial yang dianggap sebagai
keseluruhan yang berintegrasi. Herbert Spencer merupakan sosiolog
yang awal mula menggunakan konsep equilibrium atau keseimbangan.
- Kharisma
Kharisma adalahsifat pribadi individu yang
seolah-olah mempunyai kemampuan dan uasa yang luar biasa. Konsep ini awal mula
digunakan oleh Ernest Troeltschdan kemudian digunakan oleh Max
Weber untuk menerangkan kemampuan memimpin berdasarkan kepada kepribadian
tanpa dorongan material atau paksaan apapun. Bagi Weber, charisma adalah bentuk
otoritas tulen.
- Kohesi Sosial
Kohesi atau kesatuan sosial merupakan keadaan
dimana anggota kelompok atau masyarakat bersatu padu akibat adanya interaksi
dan ikatan sosial tertentu. Kohesi sosial melibatkan kesepakatan berkaitan
dengan cita-cita, nilai, norma, dan peranan kelompok. Kohesi sosial telah
menjadi masalah utama di kalangan sosiolog sepertiAuguste
Comte dan Durkheim. Durkheim membedakan dua jenis kohesi
atau kesatuan, yaitu kohesi mekanik dan kohesi organik.
- Komunitas/ Masyarakat
Istilah gemeinschaft dan gesellschaft awal
mul digunakan sosiolog Jerman,Ferdinand Tonies. Kedua konsep ini fenomena
sosial yang agak luas. Pada umumnya, gemeinschaft merujuk kepada masyarakat praindustri, sementara gesellshcaft mewakili masyarakat yang
biasanya dikaitkan dengan proses perindustian.
- Konflik Sosial
Konflik adalah pertentangan secara langsung
dan sadar antara individu atau kelompok untuk mencapai cita-cita bersama. Teori
konflik menekankan konflik sebagai unsur utama dalam kehidupan
sosial. Thomas Hobbes, salah seorang filsof Inggris merpakan orang yang
pertama kali menarik perhatian kepada unsur konflik.Karl
Marx adalah tokoh yang mengemukakan teori konflik. Tumpuan
perhatian dalam tulisan Marx adalah ciri pertentangan dalam sistem
kapitalis yaitu pertentangan diantara dua kelas.
- Konsensus
Konsensus adalah persetujuan umum tentang
nilai, norma, dan peraturan-peraturan yang menentukan cita-cita serta ikhtisar-ikhtisar
untuk mencapainya, pembagian peranan dan ganjaran dalam suatu sistem sosial.
Menurut sebagian sosiolog, seperti consensus merupakan dasar yang penting dalam
kelangsungan masyarakat, maka muncullah model consensus mengenai masyarakat.
Model konsesnsus, ataupun model integrasi menekankan unsur norma dan
legitimasi.
- Konsep
Konsep adalah perkataan atau beberapa
perkataan yang menyatakan satu ide umum tentang sifat suatu benda, kejadian
atau fenomena, atau tentang hubungan antara fenomena dengan fenomena. Konsep
itu penting dalam proses membuat generalisasi dan membangun teori. Dalam
sosiologi, tumpuan perhatiannya adalah apakah konsep itu berguna dalam
menerangkan dan membangun teori.
- Kontrol Sosial
Kontrol Sosial adalah cara yang digunakan oleh
masyarakat atau kelompok untuk mempengaruhi perilaku anggotanya supaya mereka
mematuhi norma-norma, tradisi dan pola-pola perilaku yang penting bagi
meluruskan perjalanan masyarakat atau kelompok itu. Kontrol sosial bisa
bercorak positif atau negatif dan dan kedua bentuk ini juga
bersifat formal dan informal. Salah seorang sosiologi yang
membicarakan ide mengenai kontrol sosial adalah Durkheim.
- Korelasi
Korelasi adalah perkaitan antara dua variable
atau lebih. Dalam bidang sosiologi, jenis kolerasi linear yang berisi satu
skala tetap (constant) antara kdar perubahan dua (atau lebih) variable.
Terdapat dua korelasi, yaitu korelasi positif dan korelasi negatif. Kalau
sekiranya tidak ada korelasi diantara dua variable, yakni keduanya berubah secara
bersaingan, maka nilai koefisien korelasi adalah 0.
- Kuasa
Kuasa (power) adalah kesanggupan orang atau
kelompok untuk mencapai sesuatu, mengontrol atau mempengaruhi perilaku pihak
yang lain, walaupun perilaku itu bertentangan dengan kemauan pihak lain. Kuasa
adalah konsep yang digunakan oleh sosiolog dengan berbagai cara.
Seperti Weber, Karl Marx, Talcott Parsons,dan John Rex. Dari segi
manapun, kuasa adalah dimensi yang penting dalam kehidupan sosial.
- Makna
Makna (meaning) adalah penafsiran mengenai
suatu situasi, perilaku, ide atau objek yang dibuat sebelum seorang individu
bertindak atau merespon. Makna berasal dari masyarakat, bahasa dan institusinya
merupakan bagian dari struktur masyarakat yang diwarisi. Konsep makna subjektif
merupakan salah satu konsep yang penting dalam sosiologi Max Weber.
- Masalah Sosial
Masalah sosial adalah keadaan yang dianggap
oleh anggota masyarakat yang berpengaruh sebagai sesuatu yang tidak diinginkan,
tidak dapat ditoleransi, atau sebagai ancaman terhadap nilai-nilai dasar
masyarakat itu, dan memerlukan tindakan kelompok untuk menyelesaikannya.
Masalah sosial dibagi kedalam dua kategori besar, yaitu disorganisasi sosial
dan perilaku menyimpang.
- Masyarakat Majemuk
Pada umumnya ada dua tradisi yang bertentangan
mengenai konsep pluralism atau kemajemukan. J. S. Furnivall merupakan
orang pertama yang mengemukakan konsep masyarakat majemuk berdasarkan kajiannya
di Indonesia dan Burma. Konsep ini digunkan secara khusus untuk merujuk pada
masyarakat tropis yang berada dibawah kuasa pejajah, terdapat konflik dan
perpecahan diantara kelompok-kelompok yang berbeda keturunannya. Terdapa
beberapa tokoh lagi yang memberikan sumbangan terhadap teori ini, yaitu M.
G. Smith, P.L. van den Berghe, John Rex.
- Masyarakat Massa
Masyarakat Massa (mass society) adalah
satu unit sosio-politik yang besar dan modern, seperti satu Negara, yang muncul
akibat perubahan teknologi, perindustrian dan modernisasi, dan dicirikan dengan
perilaku massa dan kebudayaan massa. Sebagai satu kolektifitas, massa perlu
dibedakan dari crowd (kerumunan)
dan public (orang banyak).
- Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan proses perubahan
individu atau kelompok dari satu lapisan sosial kepada lapisan sosial yang lain
dalam satu sistem stratifikasi sosial. Mobilitas sosial ditinjau dri segi
waktu. Sebagian sosiolog membagi membagi mobilitas kepada dua jenis, yaitu
mobilitas anjuran dan mobilitas tandingan. Mobilitas sosial berkaitan erat
dengan struktur sosial masyarakat.
- Nilai
Nilai (value) merupakn satu prinsip umum yang
menyediakan anggota masyarakat dengan satu ukuran atau standar untuk membuat
keputusan dan pilihan mengenai tindakan dan cita-cita tertentu.
Menurut Clyde Kluckhohn, nilai adalah standar yang langgeng dari segi
waktu.
- Norma Sosial
Norma Sosial (socil norm) merupakan perilaku
standar yang setujui bersama oleh anggota kelompok. Norma-norma sosial sangat
erat hubungannya dengan
konsep-konsep folkways dan mores yang telah
dipopulerkan oleh W.G. Summer. Moresmerupakan norma sosial
yang lebih dasar bagi kehidupan sosial.
- Objektivitas
Objektivitas adalah sifat penelitian ilmiah
yang bebas dari pemutar-balikan, bias, dan prasangka dalam persepsi atau
penjelasan. Pada umumnya menurut Gunnar Myrdal objektivitas bisa
digugat serta tercemar oleh tiga faktor. Objektivitas adalah sikap yang perlu
diambil oleh ahli ilmu sosial.
- Observasi
Observasi atau penelitian adalah teknik
pengumpulan data dalam sosiologi dan bidang ilmu yang lain. Dalam bidang ilmu
sosial, khususnya antropologi, teknik yang amat luas digunakan adalah
penelitian ikut serta (participant observation).
- Otoritas
Otoritas (authority) merupakan kuasa yang
telah disahkan dan dilembagakan dalam suatu masyarakat atau sistem
sosial. Max Weber membedakan tiga jenis otoritas yaitu, yang bercorak
tradisi, yang berdasarkan kharisma, dan yang bersifat rasional.
- Pembagian Kerja
Konsep ini mula-mula digunakan oleh Adam Smith dalam bukunya Inquiry into the nature and causes of the
wealth of nations, 1775. Akan tetapi penggunaan konsep ini
dalam sosiologi mula-mula dikemukakan oleh Emile Durkheim dalam
bukunya The
division of labour in society. Bagi Durkheim, pembagian kerja adalah
fenomena yang amat penting dalam masyarakat modern karena fenomena ini dapat
menjalin komunikasi di kalangan anggota masyarakat dan seterusnya hingga
mengadakan kesatuan sosial.
- Pengertian
Pengertian adalah satu metode
sosiologi Max Weber yang bertujuan untuk memahami dan menafsirkan
perilaku manusia dari segi makna subjektif. Pengertian
bagi Weber dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu jenis pertama
berhubungan dengan pengertian yang berdasarkan penelitian secara langsung
(direct observational understanding) mengenai makna perilaku atau kejadian,
jenis kedua dikenal sebagai pengertian yang bercorak penjelasan (explanatory
understanding).
- Penjelasan
Sosiologi, seperti bidang ilmu yang lain-lain,
mempunyai cita-cita untuk bersifat teoritis disamping bersifat
empiris. Robert Brown membedakan tujuh jenis penjelasan dari segi
genetis (historis), tujuan, disposisi, sebab, fungsi, generalisasi yang
bercorak empiris dan teori.
- Penyimpangan
Penyimpangan atau deviasi berarti apa saja
perilaku yang tidak mematuhi norma sosial suatu kelompok sosial atau
masyarakat. Merton berpendapat bahwa kadar penyimpangan dalam suatu
masyarakat berubah menurut kelas sosial, kelompok etnik, ras, dan ciri-ciri
lain.
- Peran Sosial
Peran sosial merupakan pola perilaku yang
diharapkan (expected behavior) yang berkaitan dengan status atau kedudukan
sosial seseorag dalam suatu kelompok atau situasi sosial.
- Pertukaran Sosial
Pertukaran sosial (social exchange) adalah
salah satu proses sosial yang mendasar. Menurut Blau, pertukaran sosial
adalah perilaku sosial individu secara sukarela yang didorong oleh keinginan
untuk mendapatkan balasan dari pihak-pihak lain.
- Perubahan Sosial
Perubahan sosial berarti modifikasi atau
perubahan institusi sosial atau pola-pola peran sosial. Perubahan sosial
merujuk kepada perubahan dari segi hubungan sosial yang ada, seperti dalam
kehidupan keluarga, ekonomi, dan agama. Pola perubahan evolusi dan revolusi.
Perubahan sosial adalah fenomena yang lazim dalam semua masyarakat.
- Positivisme
Dalam filsafat, positivism berkisar di sekitar
anggapan bahwa ilmu merupakan satu rangka dasar dan darinya sifat dan bentuk
pengetahuan dapat ditentukan. Dlam sosiologi, positivism merujuk kepada
anggapan bahwa konsep-konsep dan metode-metode yang digunakan dalam ilmu alam
bisa juga digunakan dalam ilmu kemasyarakatan.
- Prasangka
Prasangka (prejudice) adalah satu sikap yang
kurang baik (atau yang baik) terbatas pada individu atau kelompok oleh karena
ciri-ciri tertentu, seperti ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan kelas.
Prasangka adalah satu fenomena yang agak universal sering kali ditunjukan
kepada individu dari kelompok lain.
- Ramalan
Untuk membuat suatu ramalan (prediksi), kita
melakukan secara deduktif berpandukan kepada fakta-fakta dan hukumhukum
tertentu yang telah kita ketahui. Ramalan berkaitan dengan penjelasan. Sifat
ramalan yang refleksif merupakan suatu sifat unik dalam ilmu sosial yang tidak
terdapat dalam ilmu fisik.
- Ras atau Rasisme
Dari segi biologis, ras adalah satu kelompok
manusia yang mempunyai persamaan dari segi fisik seperti warna kulit, bentuk
kepala, hidung, mata, bibir, telinga, dan sebagainya. Istilah ras tidak
mempunyai suatu definisi yang tega. Hakikat ini telah diakui banyak
sosiolog. Van den Berghe, berpendapat bahwa istilah ras itu membingungkan
karena istilah ini mempunyai empat pengertian utama. Konsep ras dan rasisme
berkitan erat satu sama lain. Adanya ras dalam masyarakat berarti juga ada
rasisme. Rasisme adlah salah satu masalah rumit yang dihadapi oleh dunia
sekarang.
- Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah keadaan makin tingginya
standardisasi, kelangsungan dan penyelarasan dalam struktur suatu organisasi.
Istilah ini digunakan oleh Max Weberuntuk menyifatkan apa yang dilihatnya
sebagai trend utama dalam masyarakat Barat. Rasionalisasi juga
berarti satu bentuk justifikasi dimana seorang individu memberi alas an untuk
mewajarkan atau mempertahankan suatu tindakan yang dianggap kurang wajar atau
tidak dapat diterima.
- Sanksi Sosial
Sanksi sosial adalah hukuman atau ganjaran
yang ditunjukan kepada seorang individu untuk memastikan kepatuhan kepada norma
sosial. Radcliffe-Brownmendefinisikan sanksi sosial sebagai reaksi
masyarakat atau sebagian besar anggota-anggotanya terhadap perilaku tertentu.
- Segregasi
Segregasi artinya pemisahan yang meletakkan
batas-batas dan sekat-sekat tertentu keatas hubungan, sosial, kontrak dan
komunikasi. Pada umumnya segregasi terbagi kepad dua jenis, yaitu segregasi
sukarela dan segregasi bukan sukarela.
- Sekularisasi
Sekularisasi berasal dari perkataan “sekular”
(yang berhubungan dengan duniawi). Dalam pengertian yang paling luas, konsep
sekularisasi berhubungan dengan proses keruntuhan peranan agama dalam
masyarakat yang mengakibatkan masyarakat bercorak lebih rasional, materialis.
- Sistem Sosial
Sistem sosial bisa ditafsirkan sebagai satu
set peran sosial yang berinteraksi atau kelompok sosial yang mempunyai nilai,
norma, dan cita-cita yang sama. Menuurut Parsons, unit utama sistem
sosial terdiri dari kolektivitas dan peranan. Sementara pola utama atau
hubungan yang mengaitkan unit-unit tersebut adalah nilai dan norma. Untuk
tujuan analisis tertentu, sebagian sosiolog membedakan sistem sosial dari
sistem kebudayaan dan sistem kepribadian.
- Sosialisasi
Sosialisasi adalah satu proses sosial yang
dilalui oleh seorang individu untuk menjadi anggota suatu kelompok dengan
mempelajari kebudyaan kelompok itu serta peranannya dalam kelompok
itu. Sosialisasi adalah proses sepanjang hayat yang perlu dilalui
oleh seorang individu. Kedua bentuk sosialisasi, yaitu primer dan sekunder.
- Status
Status adalah kedudukan sosial seorang
individu dalam suatu sistem sosial. Pada umumnya, status merupakan hak dan
obligasi, dan tidak semestinya mempunyai hierarki. Menurut Ralph Linton,
status terbagi kedalam dua jenis, yaitu status warisan dan status perolehan.
- Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan proses pembedaan
individu-individu dam masyarakat yang menyebakan kemunculan satu hierarki yang
terdiri dari lapisan atau strata yang berlainan kedudukannya. Stratifikasi
sosial adalah hasil dari interaksi sosial dan merupakan suatu fenomena sosial
yang agak meluas dalam semua masyarakat. Menurut T.B. Boottomore,
terdapat dua percobaan utam untuk memajukan teori stratifikasi sosial yang
umum.
- Struktur Sosial
Struktur sosial adalah salah satu konsep yang
paling banyak digunakan dalam sosiologi dan juga paling sukar untuk diberi satu
definisi yang tepat. Pada umumnya konsep ini digunakan masyarakat,
khususnya pola-pola perilaku atau hubungan sosial yang agak stabil dan
langgeng. Baik dalam bidang antropologi maupun sosiologi, konsep struktur
sosial adalah satu konsep utama dalam pendekatan struktur-fungsional.
- Teori Sosiologi
Teori sosiologi adalah satu set anggapan
mengenai masyarakat, fenomena, sosial, dan perilaku manusia. R.K.
Merton mendefinisikan teori sosiologi sebagai himpunan anggapan yang
saling berkaitan secara logis, yang dengannya keseragaman empiric bisa
dirumuskan.
- Tindakan Sosial
Tindakan sosial adalah segala perilaku manusia
yang mempunyai makna subjektif. Konsep tindakan sosial telah diberikan suatu
definisi klasik oleh Max Weber. Menurut Weber tindakan dikatakan
sosial ketika tindakan itu berisi tiga unsur. Weber seterusnya
membedakan empat jenis tindakan, yaitu perbuatan zweckrstionslatau
tindakan rasional yang berhubungan dengan suatu cita-cita,
tindakanwerirational atau tindakan rasional berhubung dengan suatu nilai,
tindakan yang bercorak tradisi merupakan tindakan yang ditentukan oleh tradisi
dan adat istiadat, tindakan emosi atau afektual.
- Tipe Ideal
Konsep ini diperkenalkan dalam sosiologi
oleh Max Weber. Tipe ideal merupakan satu alat analisis untuk mengkaji dan
membandingkan fenomena sosial. Tipe ideal bukan bersifat sempurna dalam
pengertian etika yaitu sebagai sesuatu yang sepatutnya ada tetapi berarti
“hipotesis” atau bersifat “logis”.
- Variable Pola
Variable pola (pattern variables)
merupakan salah satu sumbangan teori Talcott Parsons yang agak
luaspengaruhnya. Ia terdiri dari lima pasangan atau dikotomi untuk tujuan
pembedaan (diferensiasi) hubungan sosial. Menurut Parsons, kelima variable
sosial merupakan dilemma pokok yang dihadapi oleh seorang individu ketika
dihadapkan dengan suatu situasi.
C. Komentar Penulis
1. Jenis
Buku : Fiksi
(Nyata)
2. Keaslian Ide : Buku ini kumpulan dari pemikiran
beberapa tokoh namun dikemas menjadi sebuah buku glosari (kamus dalam bentuk
ringkas) oleh penulisnya.
3. Bentuk : Buku yangdikemas sangat sederhana.
4. Isi dan Bahasa : Sangat
bagus untuk menjadi sebuahreferensi tugas, bahasa yang digunakan juga mudah di
pahami.
5. Kelebihan : Buku
ini mampu memberikan keterangan yang ringkas, jelas dan setiap istilah tidak
hanya diberi pengertian tapi juga contoh dan studi kasus yang ada si dalamnya
yang membuat pembaca semakin paham.
6. Kekurangan : Kekurangan dalam buku ini banyak pula
ditemukan dibeberapa halaman buku, seperti, kelebihan ketikan, salah
pengetikan, nama asing tidak di cetak miring, dan ada beberapa istilah yang
tidak ada pengertiannya akan tetapi langsung pada contohnya, yang sebenarnya
buku ini harus ada pengertian dari istilah-istilah tersebut, karena kata dari
“glosari” ini berarti kamus dl bentuk yg ringkas.
7. Kesimpulan/Saran : Buku ini disajikan untuk Mahasiswa dan
Mahasiswi atau Umum, untuk dipelajari sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan yang meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
nilai-nilai. Pengembangan aspek-aspek tersebut untuk meningkatkan dan
mengembangkan kecakapan hidup (life-skills) melalui seperangkat kompetensi agar
siswa dapat bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil di masa yang akan
datang.
BIOGRAFI
PENULIS
Mohammad Taufiq Rahman dilahirkan di
Tasikmalaya, 4 April 1973. Beliau tinggal di Sumedang. Pendidikan S-1-nya adalah jurusan Tafsir
Hadist Fakultas Usuluddin IAIN Sunan Gunung Djati Banduung (tamat tahun 1995),
dilanjutkan pada program S-2 Islamic Studies, Leiden University, Belanda (tamat
tahun 1999), dan S-3 di Departement of Aqidah and Islamic Thougt, University of
Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia (tamat tahun 2010).
Selama menjadi mahasiswa beliau seringkali
aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan, terutama yang bersifat kajian dan
publikasi. Beliau termasuk diantara mahasiswa yang aktif berdiskusi di berbagai
lingkar studi seperti Lembaga Studi Tafsir (LESTUTA), Forum diskusi
Al-Qalam, Islamic Thought Forum, Himmatul ‘Alimin di Bandung,
dan Humanitair Active Voor Indonesie (Aksi Kemanusiaan Untuk
Indonesia, AKUI) di Amsterdam, Belanda. Di bidang publikasi, beliau pernah
menerbitkan bulletinHimmath dan menjadi redaktur di suara kampus (SUAKA)
IAIN SGD Bandung.sebagai wartawan kampus beliau sering bersilaturahmi dengan
sesama jurnalis kampus baik dalam Forum Pers Mahasiswa Bandung (FPMB), maupun Perhimpunan
Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI).
Karir yang digelutinya pertama adalah guru,
yaitu di Madrasah Diniyah dan Madrasah Tsanawiyah (1989-1995). Kemudian juga
pernah berkarir di dunia pers dengan menjadi jurnalis di Majalah Bulanan
Islam RISALAH, Bandung (1994-2003)dan menjadi kontributor di beberapa
majalah dan Koran.
Terakhir, yang masih digelutinya adalah
menjadi dosen Fakultas Usuluddin UIN SGD Bandung (1997-sekarang). Dan di
Program Pasca Sarjana UIN SGD Bandung. Selain itu, beliau masih menjadi
peneliti pada Institute for Religious and Institutional Studies(IRIS),
Bandung (1999-sekarang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar