Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

22 April 2025

Layanan INOVASI PANGERAN DOCSAN Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri SMP Swasta Darun Nizham 2025

Layanan INOVASI

PANGERAN DOCSAN 

Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri 

SMPS Darun Nizham 2025


1.       Narna Lengkap               : Ridwan, S.Pd.I., MA., M.Pd

2.       Tempat/Tanggal Lahir  : Cot Trap, 27 Januari 1982

8.         Nama Sekolah                : SMP Swasta Darun Nizham 

9.         Alamat Sekolah              : Desa Tanoh Anoe Kec. Teunom Aceh Jaya

10.    Alamat Rumah                 : Desa Cot Trap Kec. Teunom Aceh Jaya

11.    Nomor Telepon/HP         : 082331676727

12.     Alamat pos-el (e-mail)   : ridwanteunom@gmail.com

13.     Pendidikan Terakhir       : S3

14.   Akun Medsos                     :


1.       Youtube:  Ridwan MA Net Media

https://www.youtube.com/channel/UCteaozeZpaX6cHFdh7psOXw

2.       Face book: Ridwan MA Aceh Jaya

https://web.facebook.com/profile.php?id=100010530198490

3.       Instagram: ridwan_ma_net_media

https://www.instagram.com/ridwan_ma_net_media/

4.       Twiter: @Ridwan_MA_MPd

https://twitter.com/Ridwan_MA_MPd?t=v211kZvglQQ8vPzjcYhmXg&s=09

5.       Tiktok:  @ridwanmaacehjaya

https://www.tiktok.com/@ridwanmaacehjaya?_t=8ciGVFZlqEr&_r=1

 A.  Latar Belakang

SMP Swasta Darun Nizham, sebuah sekolah yayasan yang terletak di Desa Tanoh Anoe, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, menghadapi tantangan geografis yang signifikan dalam akses terhadap layanan kesehatan. Kejauhan dari Puskesmas Teunom, yang membutuhkan waktu tempuh yang lama, menimbulkan risiko serius bagi santri dan warga desa sekitar. Kondisi ini sangat urgen mengingat potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit mendadak yang memerlukan penanganan medis cepat, seperti perdarahan, syok, atau patah tulang, yang penanganannya terlambat dapat berakibat fatal. Situasi ini mendorong lahirnya inovasi "PANGERAN DOCSAN" (Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri) sebagai solusi strategis untuk meningkatkan akses dan kesadaran kesehatan di wilayah pedesaan tersebut.

Baca Juga Bintang Inovasi dari Ujung Desa Aceh Jaya: SMP Swasta Darun Nizham Raih Prestasi Mencengangkan

PANGERAN DOCSAN dirancang sebagai program inovatif yang mengintegrasikan berbagai aspek pembinaan kesehatan remaja, tidak hanya terbatas pada pertolongan pertama. Program ini dilandasi oleh perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi darurat medis. Pengembangan keterampilan pertolongan pertama yang cepat dan tepat bagi para santri, yang tergabung dalam tim PANGERAN DOCSAN, menjadi kunci utama. Mereka dilatih untuk memberikan perawatan dasar bagi kasus-kasus ringan dan menjadi garda terdepan dalam penyelamatan nyawa sebelum bantuan medis profesional tiba. Keberadaan PANGERAN DOCSAN sebagai mitra kesehatan memudahkan akses terhadap perawatan kesehatan dasar, memberikan dampak yang signifikan, khususnya bagi masyarakat desa yang terisolir.


PANGERAN DOCSAN juga berperan sebagai wadah edukasi kesehatan yang komprehensif. Program ini tidak hanya berfokus pada penanganan darurat, tetapi juga pada pencegahan penyakit. Melalui kegiatan edukasi, PANGERAN DOCSAN mensosialisasikan pentingnya kebersihan, gizi seimbang, imunisasi, dan pengetahuan tentang berbagai penyakit. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan dan membentuk perilaku hidup sehat di kalangan santri dan masyarakat sekitar. Kerjasama yang telah terjalin dengan UPTD Puskesmas Teunom, PMI Aceh Jaya (Palang Merah Remaja Santri), PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja Santri), TAGANA Provinsi Aceh, AMI Aceh Jaya Manggroe Institute (konservasi alam), dan Penyu Aroen Meubanja (konservasi satwa) semakin memperkuat jangkauan dan dampak program ini. Keterlibatan 18 sekolah mitra (SD/MI, SMP, dan SMA) di tiga kecamatan (Panga, Teunom, dan Pasie Raya) menunjukkan komitmen yang luas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Baca Juga Pelatihan "Docsan" Dokter Santri MoU Darun Nizham dengan UPTD Puskesmas Teunom Bersama 13 Sekolah Mitra Jenjang SD, SMP dan SMA Tiga Kecamatan

Lebih dari sekadar pelatihan medis dasar, PANGERAN DOCSAN juga berperan penting dalam pembinaan kesehatan mental generasi muda. Dokter santri terlatih dapat mendeteksi dan merujuk kasus-kasus kesehatan mental yang dialami siswa, serta memberikan dukungan emosional dan membantu mengatasi kesulitan belajar, keluarga, atau pertemanan. Dengan demikian, PANGERAN DOCSAN tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada kesejahteraan mental para santri, keshatan lingkungan, konservasi alam dan kesiapsiagaan kebencanaan. Program ini mengadopsi pendekatan pembelajaran kontekstual, dimana teori dipadukan dengan praktik lapangan, kunjungan rumah sakit, dan kegiatan kesehatan masyarakat. Pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan nyata bagi peserta didik, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran aktif dalam memecahkan masalah kesehatan di masyarakat. PANGERAN DOCSAN merupakan investasi penting dalam menciptakan generasi sadar kesehatan, dengan memadukan pendidikan kontekstual, pembelajaran berbasis minat dan bakat, serta pembinaan cita-cita menjadi dokter di masa depan.

 B.  Tujuan

Inovasi PANGERAN DOCSAN (Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri) yang dikembangkan SMP Swasta Darun Nizham, bertujuan signifikan untuk meningkatkan akses dan kualitas kesehatan di Aceh Jaya, khususnya di wilayah pedesaan. Kerjasama strategis dengan UPTD Puskesmas Teunom (bidang kesehatan santri remaja), PMI Aceh Jaya (Palang Merah Remaja Santri), PIKR (Pusat Informasi Konseling Remaja Santri), FK Tagana Provinsi (kesiapsiagaan kebencanaan), AMI Aceh Jaya Manggroe Institute (konservasi alam), dan Penyu Aroen Meubanja (konservasi satwa), serta kemitraan dengan 18 sekolah (SD/MI, SMP, SMA) di tiga kecamatan, memperluas jangkauan dan dampak program ini secara signifikan.

Tujuan utama PANGERAN DOCSAN adalah mencetak generasi sadar kesehatan yang terampil dalam pertolongan pertama dan pencegahan penyakit. Program ini tidak hanya melatih keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat melalui edukasi komprehensif, meliputi kebersihan, gizi, imunisasi, dan pengetahuan penyakit. Dengan melibatkan tenaga medis berpengalaman dari Puskesmas Teunom sebagai pelatih, kualitas pelatihan dijamin, menghasilkan santri yang kompeten dan siap memberikan pertolongan pertama di situasi darurat.

Lebih jauh, PANGERAN DOCSAN bertujuan memfasilitasi cita-cita santri untuk menjadi dokter di Aceh Jaya. Dengan mengidentifikasi dan membina bakat dan minat di bidang kesehatan sejak dini, program ini menyediakan pembelajaran terintegrasi teori dan praktik, serta pengalaman langsung dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Pembinaan karir terintegrasi, dibimbing oleh pelatih berpengalaman, akan membantu santri memahami profesi dokter dan tantangan kesehatan lokal, membentuk generasi dokter yang berkualitas dan peduli masyarakat. PANGERAN DOCSAN diharapkan menjadi model inovasi pendidikan kesehatan yang unggul dan berkelanjutan, meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat di Aceh Jaya.

 

C.  SDM Internal


1.  Kepala Sekolah

2.  Wakil Kesiswaan

3.  Wakil Sarana dan Prasarana

4.  Pengajaran

5.  Wali Kelas

6.  Kelompok Belajar Guru Berbagi

7.  Guru Prakarya

8.  Guru Pembimbing Akstra

9.  Guru Pembimbing Khusus

10. Pembina OSIS

11. OSIS

12. Kepala Laboratorium IPA

13. Guru PJOK

14. Komite Sekolah

15. Paguyuban Kelas

16. Guru Pembina UKS

17. Guru Pembina PMR

18. Guru Pembina Pramuka

19. Guru Mata Pelajaran PAI

20. Guru Bimbingan dan Konseling

21. Siswa Peserta Dokter Santri

22. Tenaga Administrasi

 

D.  Sarana

Inovasi PANGERAN DOCSAN merupakan program mencetak generasi dokter santri yang sadar kesehatan! Untuk kelancaran kegiatan dan kesuksesan program, berikut sarana prasarana yang dibutuhkan:


1. Fasilitas Pembelajaran: 1) Ruang Kelas: Ruang kelas yang nyaman, representatif, dan dilengkapi dengan fasilitas audio visual (proyektor, whiteboard, LCD) untuk pembelajaran interaktif. 2) Laboratorium Kesehatan: Laboratorium kesehatan yang lengkap dengan peralatan seperti mikroskop, alat uji klinis, dan bahan kimia untuk praktikum dan simulasi. 3) Ruang Praktik Klinis: Ruang praktik klinis yang mensimulasikan suasana rumah sakit, dilengkapi dengan mock-up pasien, peralatan medis, dan ruang konsultasi. 4) Perpustakaan: Perpustakaan dengan koleksi buku dan jurnal kesehatan yang lengkap dan terbaru untuk mendukung penelitian dan pembelajaran mandiri. dan 5) Ruang Multimedia: Ruang multimedia dengan komputer, internet, dan akses ke berbagai sumber belajar online untuk memperkaya pengetahuan dan informasi kesehatan.

2. Fasilitas Pendukung: 1) Kantin Sehat: Kantin yang menyediakan makanan dan minuman sehat yang sesuai dengan kebutuhan gizi dan kesehatan. 2) Asrama: Asrama yang nyaman, bersih, dan dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi, tempat tidur, dan ruang belajar yang memadai untuk menunjang istirahat dan belajar santri. 3) Sarana Olahraga: Sarana olahraga seperti lapangan sepak bola, lapangan voli, atau gym untuk menjaga kesehatan fisik santri. 4) Ruang Serbaguna: Ruang serbaguna yang dapat digunakan untuk kegiatan seminar, workshop, dan acara lainnya. dan 5) Klinik Kesehatan: Klinik kesehatan yang lengkap dengan tenaga medis dan peralatan kesehatan untuk menangani kesehatan santri.

3. Peralatan Pendukung: 1) Peralatan Medis: Peralatan medis yang lengkap, seperti stetoskop, tensimeter, termometer, dan peralatan medis lainnya untuk praktik dan pembelajaran klinis. 2) Komputer dan Laptop: Komputer dan laptop untuk keperluan administrasi, pembelajaran. dan 3) Alat Komunikasi: Handphone, internet, dan perangkat komunikasi lainnya untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi antar santri, guru, dan pihak terkait.

 Kebutuhan sarana dan prasarana dapat disesuaikan dengan kebutuhan program dan skala PANGERAN DOCSAN. Prioritaskan fasilitas yang mendukung pembelajaran interaktif, praktik klinis, dan pengembangan keterampilan kesehatan. Semoga PANGERAN DOCSAN akan menjadi program yang melahirkan generasi dokter santri yang unggul dan berkontribusi bagi kesehatan masyarakat!

 

E.  Pemangku Kepentingan

Kepala UPTD Puskesmas Teunom

Ketua PKPR Puskesmas Teunom

Ketua PMI Aceh Jaya

Ketua FK Tagana Provinsi Aceh

Dirktur AMI Aceh Jaya Manggrove Institute

Dirktur Konservasi Penyu Aroen Meubanja Aceh Jaya

18 Kepala Sekolah Mitra

32 Guru Sekolah Mitra

32 Siswa Sekolah Mitra

Komite Sekolah

Muspika Teunom

 

F.  Hasil

Program PANGERAN DOCSAN (Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri) di SMP Swasta Darun Nizham, Aceh Jaya, telah menunjukkan dampak signifikan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan remaja dan mewujudkan cita-cita menjadi tenaga kesehatan. Kerjasama yang erat dengan UPTD Puskesmas Teunom (kesehatan remaja), PMI Aceh Jaya (Palang Merah Remaja Santri), PIKR (konseling remaja), FK Tagana Provinsi (kesiapsiagaan bencana), AMI Aceh Jaya Manggroe Institute (konservasi alam), Penyu Aroen Meubanja (konservasi satwa), dan 18 sekolah mitra (SD/MI, SMP, SMA) di tiga kecamatan telah memperluas jangkauan dan keberhasilan program ini.


Hasilnya terlihat dalam peningkatan kesadaran kesehatan remaja di Kabupaten Aceh Jaya. Remaja lebih memahami pentingnya kesehatan fisik dan mental, serta lebih terbuka dalam mencari bantuan kesehatan, mengurangi stigma dan meningkatkan akses layanan. Program ini juga memperkuat keterlibatan masyarakat melalui dukungan Yayasan Darun Nizham dan partisipasi aktif sekolah mitra dalam pembinaan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Sinergi antara Puskesmas, sekolah, dan masyarakat telah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan remaja yang holistik.

Peran dokter santri sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan yang peduli dan sensitif terhadap remaja merupakan kunci keberhasilan. Mereka membangun hubungan yang baik, mendengarkan dengan empati, dan memberikan layanan yang sesuai kebutuhan remaja. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan antara remaja dan tenaga kesehatan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan remaja secara keseluruhan. Pengembangan keterampilan pertolongan pertama, pencegahan penyakit, dan edukasi kesehatan yang komprehensif juga telah menghasilkan remaja yang lebih siap dan bertanggung jawab terhadap kesehatan diri dan lingkungan.

Lebih dari sekedar pelayanan kesehatan, PANGERAN DOCSAN telah menginspirasi banyak siswa untuk mengejar cita-cita menjadi dokter. Program ini berhasil mendekatkan pembelajaran dengan dunia nyata, memberikan pengalaman praktik, dan membimbing bakat serta minat di bidang kesehatan. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi yang kuat dan program yang terintegrasi dapat menghasilkan dampak positif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas kesehatan remaja di Aceh Jaya. Dengan evaluasi dan optimasi yang berkelanjutan, PANGERAN DOCSAN berpotensi menjadi model terbaik dalam pelayanan kesehatan remaja di Indonesia.

 

G. Dampak

Inovasi PANGERAN DOCSAN (Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri) di SMP Swasta Darun Nizham, Aceh Jaya, telah menghasilkan dampak signifikan yang melampaui ekspektasi awal, khususnya dalam pelayanan kesehatan remaja dan pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Kolaborasi yang kuat dengan UPTD Puskesmas Teunom, PMI Aceh Jaya, PIKR, FK Tagana Provinsi, AMI Aceh Jaya Manggroe Institute, Penyu Aroen Meubanja, dan 18 sekolah mitra di tiga kecamatan (bukan 13 seperti yang disebutkan sebelumnya) telah menjadi kunci keberhasilan ini.


Dampak pada Pelayanan Kesehatan Remaja: PANGERAN DOCSAN telah secara dramatis meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan remaja di wilayah yang pedesaan secara geografis. Melalui pelatihan pertolongan pertama dan edukasi kesehatan komprehensif, program ini telah memberdayakan para santri dan siswa di sekolah mitra untuk menjadi agen perubahan di komunitas mereka. Meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan pencegahan penyakit telah terlihat dalam perilaku hidup sehat yang lebih baik di kalangan remaja. Lebih penting lagi, program ini telah mengurangi waktu tanggap dalam situasi darurat medis, berkat keterampilan pertolongan pertama yang dimiliki oleh para "dokter santri."

Efisiensi Anggaran dan Percepatan Pembangunan: Program ini telah menunjukkan efisiensi anggaran yang signifikan. Dengan melatih dan memberdayakan komunitas lokal, PANGERAN DOCSAN mengurangi ketergantungan pada tenaga medis profesional untuk layanan kesehatan dasar. Hal ini telah mengoptimalkan alokasi sumber daya, memungkinkan Puskesmas untuk fokus pada kasus-kasus yang lebih kompleks. Lebih jauh, program ini telah mempercepat pembangunan di bidang pelayanan kesehatan remaja dengan menciptakan kader kesehatan yang terampil dan berdedikasi di tingkat komunitas. Keterlibatan aktif sekolah mitra dalam pembinaan UKS telah memperkuat dampak program secara keseluruhan.


Pengembangan SDM dan Cita-Cita: Dampak yang paling berharga adalah pengembangan sumber daya manusia. PANGERAN DOCSAN telah menginspirasi banyak siswa untuk mengejar karir di bidang kesehatan. Dengan memberikan pengalaman praktik dan bimbingan karir, program ini telah mendekatkan pembelajaran dengan dunia nyata, membina minat dan bakat di bidang medis, dan mempersiapkan generasi muda untuk menjawab tantangan kesehatan di Aceh Jaya.

Kolaborasi yang Efektif: Keberhasilan PANGERAN DOCSAN tidak terlepas dari kolaborasi yang efektif dan sinergis antara berbagai pihak. Kerjasama yang erat antara SMP Swasta Darun Nizham, Puskesmas Teunom, dan lembaga-lembaga mitra telah menciptakan model kerja sama yang berkelanjutan dan berdampak luas. Pembagian peran yang jelas dan saling mendukung telah memaksimalkan sumber daya dan menjamin keberlangsungan program.

Kesimpulannya, PANGERAN DOCSAN telah memberikan dampak transformatif pada pelayanan kesehatan remaja di Aceh Jaya, menunjukkan bagaimana inovasi yang terencana dengan baik dan kolaborasi yang kuat dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dan berkelanjutan. Program ini dapat dijadikan model bagi program kesehatan remaja di daerah lain di Indonesia.

 

H. Kesimpulan

Inovasi PANGERAN DOCSAN (Pembinaan Generasi Sadar Kesehatan Dokter Santri) di SMP Swasta Darun Nizham, Aceh Jaya, telah mencapai keberhasilan signifikan dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan remaja, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mengejar karir di bidang kedokteran. Kerja sama yang kuat dengan UPTD Puskesmas Teunom, PMI Aceh Jaya, PIKR, FK Tagana Provinsi, AMI Aceh Jaya Manggroe Institute, Penyu Aroen Meubanja, dan 18 sekolah mitra di tiga kecamatan telah menjadi kunci keberhasilan ini.

Program ini telah berhasil mengatasi beberapa tantangan utama dalam pelayanan kesehatan remaja di Aceh Jaya. Peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang peduli dan sensitif terhadap kebutuhan remaja merupakan pencapaian yang luar biasa. Dokter santri, sebagai ujung tombak program, telah berhasil membangun hubungan yang positif dan empatik dengan para remaja, menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk mencari bantuan kesehatan. Hal ini telah berkontribusi pada peningkatan kesadaran kesehatan dan pengurangan stigma seputar layanan kesehatan remaja.


PANGERAN DOCSAN juga sukses dalam mengintegrasikan berbagai sektor, membangun sinergi yang kuat antara Puskesmas, sekolah, dan komunitas. Kolaborasi dengan Yayasan Darun Nizham dan pembinaan UKS di 18 sekolah mitra telah memperkuat jangkauan dan dampak program, memastikan keberlanjutan dan efektivitas intervensi. Dukungan finansial, pelatihan, dan advokasi dari berbagai mitra telah memberikan landasan yang kokoh bagi keberhasilan PANGERAN DOCSAN.

Lebih jauh, program ini telah berhasil mendekatkan pembelajaran dengan dunia nyata, memberikan pengalaman praktik yang berharga bagi santri yang bercita-cita menjadi dokter. Pembinaan karir terintegrasi telah memberikan panduan dan dukungan bagi mereka dalam mengejar impiannya, membangun generasi tenaga kesehatan yang kompeten dan berkomitmen untuk melayani masyarakat Aceh Jaya.

1 komentar: