Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

16 Juni 2016

Anotasi Jurnal 5 Damianus Journal of Medicine Apakah Jenis Kelamin Berpengaruh Terhadap Jenis Kecerdasan Ganda?

5.    Anotasi Jurnal

Judul        : Apakah Jenis Kelamin Berpengaruh Terhadap Jenis Kecerdasan Ganda?
Penulis                 :  Susanto, Karim; dkk
Th. Terbit, hal      :  Februari 2014: hlm. 18
Nama Jurnal        : Damianus Journal of Medicine
Vol. No. Th.        :  13, 1, 2014
           
A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Sebelum muncul Teori Kecerdasan Ganda oleh Howard Gardner, sekolah menggunakan Intelligence Quatient (IQ) untuk mengukur kecerdasan anak didiknya. Namun, penilaian IQ hanya berkaitan dengan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas-tugas akademik. Dewasa ini, setelah mengenal Teori Kecerdasan Ganda, banyak sekolah sudah memakai teori tersebut sebagai dasar/pedoman untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak didiknya sampai pada titik optimal.1
Gardner pada tahun 1983 menyebutkan terdapat tujuh kecerdasan ganda yang dikenal dengan Teori Kecerdasan Ganda (Theory of Multiple Intelligences), yang terdiri dari kecer-dasan linguistik, logika-matematika, musikal, kinestetik, visual-spasial, interpersonal, dan intrapersonal. Walaupun pada awalnya terdapat 7 jenis kecerdasan, dalam bukunya “Are There Additional Intelligences?” di tahun 1998, ia menambahkan "kecerdasan natural" sebagai jenis kecerdasan kedelapan, serta beberapa ahli juga menambahkan "kecerdasan emosional" atau "kecerdasan spiritual” sebagai jenis kecerdasan kesembilan.
Gardner menyatakan kecerdasan dalam angka positif dan negatif di mana kecerdasan yang bernilai positif artinya lebih mudah untuk dikembangkan, sedangkan yang bernilai negatif lebih sulit dipupuk.4 Mulainya dan berhentinya perkembangan kecerdasan berbeda-beda pada
setiap individu. Kecerdasan meningkat dan berkembang ketika anak tumbuh secara fisik dan meningkatnya umur; kemudian stabil antara usia 10 tahun hingga pubertas.5 Perkembangan kecerdasan berjalan secara paralel dengan perkembangan dan penurunan sistem saraf, sebab kecerdasan merupakan fungsi dari neuron dan neuralgia.5 
penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan jenis  kecerdasan ganda berdasarkan jenis kelamin pada maha-siswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (FKUAJ) angkatan 2008.

B. Landasan Teori
Gardner menyatakan kecerdasan dalam angka positif dan negatif di mana kecerdasan yang bernilai positif artinya lebih mudah untuk dikembangkan, sedangkan yang bernilai negatif lebih sulit dipupuk. 4 Mulainya dan berhentinya perkembangan kecerdasan berbeda-beda pada
setiap individu.
Kecerdasan meningkat dan berkembang ketika anak tumbuh secara fisik dan meningkat-nya umur; kemudian stabil antara usia 10 tahun hingga pubertas. 5 Perkembangan kecerdasan berjalan secara paralel dengan perkembangan dan penurunan sistem saraf, sebab kecerdasan merupakan fungsi dari neuron dan neuralgia. 6.
Kecerdasan bisa juga berarti kemampuan seseorang untuk menggunakan memori, penge-tahuan, pengalaman, pemahaman, penalaran, imajinasi, dan keputusan dalam menyelesaikan masalah dan menyesuaikan dengan situasi yang baru.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis kecerdasan tersebut meliputi 6 jenis.
a. Linguistik. Sensitivitas terhadap suara, ritme, dan makna dari kata-kata; kepekaan terhadap fungsi yang berbeda dari bahasa; kecerdasan yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam mengekspresikan gagasan-gagasannya.
b. Logika-Matematika. Sensitivitas terhadap atau kemampuan untuk membedakan pola logis atau numerik/angka-angka; kemampuan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir.
c. Musikal. Kemampuan untuk menghasilkan dan apresiasi ritme, pitch, dan timbre; apresiasi terhadap bentuk ekspresi musik.
d. Kinestetik. Kemampuan seseorang untuk secara aktif menggunakan bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah.
e. Visual spasial. Kemampuan seseorang untuk memahami secara lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang.
f. Interpersonal. Kapasitas untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain; kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan orang lain.
g. Intrapersonal. Akses pada perasaan diri sendiri dan kemampuan untuk membedakan perasaan guna menimbulkan suatu perilaku pada diri seseorang; pengetahuan mengenai kelebihan, kelemahan, keinginan, dan kecerdasan diri sendiri; kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri.
h. Naturalis. Kecerdasan yang menunjukkan kemampuan seseorang untuk membedakan fitur-fitur penting dari lingkungan alam atau klasifikasi dari berbagai macam spesies flora dan fauna, termasuk bentuk batuan dan jenis gunung, serta pengetahuan tentang alam.
Gardner juga menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki semua kecerdasan tersebut dengan kadar yang berbeda-beda dan setiap orang memiliki "profil kognitif" yang unik, yaitu:
 a) semua manusia memiliki semua macam kecerdasan dengan tingkat yang berbeda-beda;
b) setiap individu memiliki komposisi kecerdasan yang berbeda-beda;
c)  kecerdasan berbeda berada di area yang berbeda pada otak dan dapat bekerja sendiri atau bersama;
d) dengan menerapkan Teori Kecerdasan Ganda, seseorang dapat mempertajam pendidikan-nya; dan
e) kecerdasan dapat menentukan jenis manusia.

C. Metode Penelitian
Penelitian menggunakan desain deskriptif potong-lintang dan dilakukan di FKUAJ pada bulan April 2010 sampai dengan November 2011 Responden penelitian adalah mahasiswa FKUAJ angkatan 2008 dengan total populasi 187 mahasiswa. Namun, berdasarkan kriteria eksklusi dan inklusi tersebut, maka jumlah responden pada penelitian ini adalah 174 orang. Hasil penelitian pada 174 responden diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 21tahun (77%) dan berjenis kelamin perempuan (60,9%). Kecerdasan ganda yang umum dimiliki responden adalah kecerdasan musikal (35,6%). (Tabel 1)
Pada responden laki-laki, jenis kecerdasan yang paling banyak ditemukan, yaitu kecerdasan kinestetik (29,4%), kecerdasan musikal (25,0%), dan kecerdasan logika-matematika (14,7%); sedangkan pada responden perempuan diketahui jenis kecerdasan yang paling banyak ditemukan adalah kecerdasan musikal (39,6%), kecerdasan interpersonal (17,0%), dan kecerdasan logikamatematika (13,2%). (Tabel 2, Gambar 1, dan Gambar 2)
Pada tabel 2 juga terlihat bahwa responden laki-laki memiliki kecerdasan kinestetik lebih dominan dibandingkan responden perempuan (29,4% vs 3,8%); sedangkan pada responden perempuan memiliki kecerdasanan musikal lebih dominan dibandingkan responden laki-laki (39,6% vs 25,0%) (p < 0,0001)

D. Hasil Penelitian
Pada mahasiswa FKUAJ angkatan 2008 diketahui kecerdasan musikal (35,6%) paling banyak ditemukan, kemudian diikuti dengan kecerdasan interpersonal (15,5%) dan logika-matematika (13,8%). Hasil temuan kami ini cukup mengejutkan karena lebih dari 35% mahasiswa FKUAJ justru memiliki kecerdasan dominan musikal, karena diharapkan jenis kecerdasan ganda dominan pada tenaga medis (seperti dokter, perawat, terapis, dan pekerja sosial) adalah interpersonal, sehingga mereka mampu menggunakan empatinya untuk menolong orang lain serta menyelesaikan masalah.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Bahasa Asing Universitas Erciyes usia 18-22 tahun yang menemukan sebagian besar responden memiliki kecerdasan logika-matematika, spasial, dan kinestetik; sedangkan kecerdasan musikal adalah yang terendah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan kinestetik dominan pada responden laki-laki, sedangkan kecerdasan musikal dominan pada responden perempuan. Hasil tersebut senada dengan yang dilakukan Gogebakan pada murid tingkat 1, 3, dan 8, yang mana kecerdasan dominan pada mahasiswa laki-laki adalah logikamatematika dan kinestetik, sedangkan pada perempuan didominasi oleh jenis kecerdasan musikal.8 Namun, berbeda dengan penelitian Saricaoglu et al. yang menemukan kecerdasan intrapersonal, linguistik, logika-matematika, dan musikal lebih banyak pada responden perempuan dibandingkan laki-laki, perbedaan yang signifikan antara responden laki-laki dan perempuan hanya kecerdasan linguistik (p< 0,02).
Sebagian besar penelitian lain juga menunjukkan bahwa pada laki-laki memiliki kecerdasan dominan logika matematika, visual-spasial, dan kinestetik; sedangkan pada perempuan memiliki kecerdasan dominan inter-personal, musikal, dan linguistik.9,10 Perbedaan jenis kecerdasan dominan antara laki-laki dan perempuan dalam hal ini bukan secara biologis, melainkan secara sosial. Asal-usul perbedaan ini terjadi akibat peran dan posisi laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.
Beberapa penelitian dilakukan untuk mengetahui kemungkinan faktor lain yang dapat memengaruhi kecerdasan ganda dominan pada seseorang. Beberapa faktor sosial yang mungkin memengaruhi, yaitu peran gender, konsep diri, pengaruh luar, pendidikan, dan kepribadian.
Saricaoglu et al. juga melakukan peneli-tian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, namun tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan jenis kecerdasan dominan 3,10. Namun, penelitian yang dilakukan Kumojoyo menunjukkan pola asuh orang tua berhubungan signifikan terhadap kecerdasan ganda linguistik, logika matematika, intrapersonal, dan naturalis.
Adanya penelitian ini, khususnya bagi mahasiswa FKUAJ angkatan 2008, dapat menjadi masukan bagi mereka untuk mening-katkan jenis kecerdasan interpersonal mereka, sehingga ketika sudah berprofesi sebagai dokter, mereka dapat memahami kondisi pasien.
Keterbatasan penelitian adalah penelitian hanya dilakukan pada mahasiswa FKUAJ angkatan 2008, sehingga tidak dapat mewakili populasi. Pentingnya penelitian adalah menghi-langkan anggapan bahwa laki-laki lebih cerdas dibandingkan perempuan yang banyak didapat dari tes IQ; namun, dengan menggunakan tes kecerdasan ganda ini dapat diketahui perbedaan jenis kecerdasan ganda yang dimiliki pada laki-laki dan perempuan, sehingga ke depannya perempuan bisa lebih dihargai dalam hal apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar