Tekni Pengintegrasian sosiologi, geografi, ekonomi dan sejarah dalam Pembelajaran IPS:
Oleh: AGUS SUPRIJONO
Substansi mata pelajaran IPS pada SMP/MTs merupakan “IPS Terpadu”. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Matapelajaran IPS “Terpadu” mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi. Artinya, pembelajaran IPS “Terpadu” dikembangkan hingga ke tingkat generalisasi yaitu hubungan antar konsep atau proposisi sebagai rumusan pernyataan mengenai realitas sosial.
Bagaimana mengembangkan pembelajaran “IPS terpadu” ?. Strategi pembelajaran “IPS terpadu” adalah pembelajaran tematik. “Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa matapelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa” (Sutirjo, 2005 : 6). Tema dijadikan sebagai pengorganisasi bahan, pengalaman, dan aktivitas belajar siswa, yang memungkinkan siswa lebih memahami dan mengkaji topik-topik, gagasan-gagasan, kejadian-kejadian, praktik-praktik, proses-proses, dan/atau masalah-masalah, secara komprehensif (pendekatan, pengertian, nilai, keterampilan, sumber, dll), dan penuh apresiatif dalam suatu jalinan atau keterkaitan yang utuh dan bermakna (Saxe, 1994),
Langkah-langkah pengembangan tema sebagai berikut
- Tahap ke-1
Menganalisis Standar Kompetensi (SK). Aktivitas berpikir pada analisis SK adalah mengidentifikasi konsep-konsep yang terdapat pada rumusan SK-SK matapelajaran-matapelajaran yang dipadukan. Selanjutnya, konsep-konsep yang teridentifikasi dikoligasi berdasarkan hukum asimetris atau kausalitas maupun hukum simetris atau korelasional. Hasilnya adalah generalisasi atau proposisi. Koligasi dikembangkan secara multistruktur, multidisiplin, interdisiplin, bukan secara intradisiplin.
Contoh: Analisis Instruksional SK Kelas VII/1
STANDAR KOMPETENSI
|
KONSEP
|
GENERALISASI
(Hub. Antar Konsep dari SK-SK yang dipadukan)
|
Memahami lingkungan kehidupan manusia
|
Lingkungan
|
Lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan sosial manusia dalam memenuhi kebutuhan
EKOLOGI BUDAYA
–
|
Memahami kehidupan sosial manusia
|
Kehidupan sosial
| |
Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan
|
Kebutuhan
|
Berdasarkan analisis terhadap SK ditemukan proposisi yang berbunyi LINGKUNGAN BERPENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN. Jadi, peserta didik kelas VII/1 melalui pembelajaran IPS “Terpadu” berupaya mengembangkan kompetensi memahami realitas sosial seperti yang terumuskan pada proposisi tersebut. Proposisi tersebut merupakan representasi realitas objektif bahwa kehidupan social manusia dalam memenuhi kebutuhan dipengaruhi oleh lingkungan. Peserta didik dapat memahami dan membuktikan proposisi tersebut dengan cara menghubungkan proposisi itu dengan kenyataan sosial yang dihadapinya. Singkatnya, di kelas VII/I peserta didik memahami EKOLOGI BUDAYA.
- Tahap ke-2
Menganalisis Kompetensi Dasar (KD). Aktivitas kognitif pada analisis KD adalah mengidentifikasi konsep-konsep pada KD-KD matapelajaran-matapelajaran yang dipadukan. Berdasarkan konsep-konsep yang telah teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi indikator dari konsep-konsep tersebut. Indikator konsep menunjukkan unsur-unsur konsep yaitu definition, structure, attributes, examples. Unsur-unsur konsep yang teridentifikasi kemudian dikoligasi menurut hukum asimetris atau kausalitas maupun hukum simetris atau korelasional. Koligasi dikembangkan secara multistruktur, interdisiplin, multidisiplin, bukan secara intradisiplin. Hasil koligasi adalah generalisasi atau proposisi. (hubungan antar konsep dari KD-KD matapelajaran yang dipadukan).
Contoh: Analisis instruktsional KD kelas VII/I
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan
Konsep : Permukaan Bum
Indikator:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar