Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

08 Januari 2016

Stetoskop dari Corong Minyak oleh Ridwan, MA

MTsN Teunom, Aceh Jaya 

lihat Juga New sleter USAI Prioritas:  http://www.prioritaspendidikan.org/id/post/273/stetoskop-dari-corong-minyak
Stetoskop dari Corong Minyak
Membuat stetoskop sederhana dari bahan-bahan yang mudah ditemui.
CORONG minyak ternyata bisa menjadi media pembelajaran dan menumbuhkan semangat belajar siswa. Ridwan SPd, guru MTsN Teunom Aceh Jaya, membuktikannya. Ia merangkai corong minyak menjadi alat untuk mendengarkan detak jantung atau stetoskop.
Stetoskop adalah alat yang dipakai oleh dokter untuk mendengarkan bunyi jantung dan paru-paru pada pasien. Stetoskop menggunakan prinsip bunyi merambat melalui udara. Stetoskop dapat digunakan sebagai media pembelajaran Bunyi dan Sistem Transportasi pada Manusia di SMP.
Media pembelajaran tersebut berbahan 1 corong minyak ukuran sedang, 30 cm selang air dengan diameter 6 mm, 30 cm selang air diameter 5 mm, 1 selotip bening, gunting, dan lem perekat.
Cara merangkainya:
  1. Selang pertama dilubangi dengan diameter 5 mm tepat pada bagian tengah. Pada ujung selang kedua (diameter 5 mm) tambahkan lem secara merata.
  2. Masukkan ujung selang kedua yang sudah diberi lem pada lubang yang ada di tengah selang pertama sehingga membentuk huruf T. sambungan direkat dengan selotip supaya tidak bocor.
  3. Hubungkan ujung selang kedua dengan corong minyak dan direkatkan dengan selotip hingga kuat (pastikan tidak bocor).
  4. Stetoskop siap digunakan.
Pak Ridwan telah memakai media ini dalam pembelajaran. ”Dengan menggunakan metode pembelajaran yang efektif, penggunaan alat peraga yang mudah dijangkau dan relevan bisa membantu meningkatkan pemahaman siswa,” jelas Ridwan. Dia menambahkan, merakit stetoskop bersamasama lebih memotivasi kreativitas siswa. Guru dapat menambah penjelasan lain misalnya dalam membuat media ini siswa harus menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Guru juga dapat mendorong siswa supaya kreatif dalam bereksperimen.


Dengan stetoskop sederhana ini, detak jantung dapat lebih didengar dengan jelas.

”Kami dapat  mengetahui kapan jantung kontraksi dan relaksasi. Kami juga dapat menghitung  jumlah denyut jantung selama 1 menit. Kami juga secara bergantian menghitung detak jantung teman yang sedang santai dan membandingkan jumlah detak jantung setelah beraktivitas. Hasilnya, dengan hitungan normal rata-rata 72 kali per menit, denyut Dengan stetoskop sederhana ini, detak jantung dapat lebih didengar dengan jelas.jantung waktu beraktivitas lebih tinggi daripada normal” kata Nazalia Asrita, salah seorang siswa.
Nazalia juga menuturkan, eksperimen itu dapat membangun kerjasama tim dalam pembelajaran yang kooperatif. Dengan begitu, siswa bisa menemukan hasil eksperimen sendiri dan memahami materi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar