Penulis :
Syahril Sitorus
Th.Terbit,
hal :
Desember 2013, 1 – 15
Nama
Jurnal : Jurnal Tematik, Diksas
Vol.
No. Th. : 003, 12, 2013
A. Latar
Belakang dan Rumusan Masalah
Dalam dunia pendidikan proses pembe-lajaran siswa
kurang di dorong untuk mengem-bangkan keterampilan berpikir. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal
informasi tanpa dituntut untuk memahami indormasi yang diingat itu dan
menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya siswa hanya pintar
secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu
diadakan pembaharuan (inovasi) dalam proses pembela-jaran di Sekolah Dasar
terutama sekali dalam mata pelajaran IPS.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal
II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?
2) Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal Kecamatan Patumbak
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?
B. Landasan Teori
Menurut Wilson (Trowbridge, 1990) model inkuiri
adalah sebuah proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan tingkah
laku. Inkuiri merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar
dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir
rasional (Bruce dan Bruce, 1992). Senada dengan hal tersebut Cleaf (1991)
menyatakan bahwa inkuiri adalah salah satu strategi yang digunakan dalam kelas
yang berorientasi proses.
Karakteristik keberhasilan penggunaan model inkuiri,
yaitu meningkatkan skor tes akademik, meningkatkan kontak psico-akademis
pembelajaran, memperkuat keyakinan diri, meningkatkan sikap positif dalam
belajar, mengkodisikan siswa menjadi discover
dan adventure pengetahuan,
meningkatkan self-consept dan self-esteem, meningkatkan kemampuan dan
strategi bernalar kritis, serta meningkatkan sikap dan perilaku positif
terhadap mata pelajaran selama berlangsungnya pembelajaran.
C. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
106816 Marindal IinKecamatan Patumbak, Medan. Tahapan dalam penelitian ini
melalui beberapa tahap yaitu persiapan, penjajakan di lapangan, penerapan model
pembelajaran melalui inkuiri dengan Penelitian Tindakan Kelas, analisis data
penelitian dan laporan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data antara lain:
(1) Tes, (2) Obervasi, (3) Wawancara, dan (4) Angket respon siswa
Teknik penelitian ini menggunakan teknik kualitatif
yang digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu data observasi, data
angket dan wawancara. Data dalam penelitian ini berupa skor-skor yang diperoleh
siswa pada pretes dan postes. Untuk menganalisis data dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut: 1) menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal
dan tes akhir, untuk data berpikir kritis dan hasil belajar pada kelompok kelas
eksperimen maupun kelompok kelas kontrol, 2) uji normalitas, 3) uji
homogenitas, 4) uji perbe-daan dua rata-rata, dan 5) menghitung persen-tase
hasil angket respon siswa.
Untuk membuktikan tingkat validitas dan reliabilitas
baik itu pengolahan, pengujian instrumen, maupun analisis data menggunakan alat
ukur bantu yaitu program SPSS.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Efektivitas Penerapan Pendekatan Inkuiri
dalam Peningkatan Kemampuan Kete-rampilan Berpikir Kritis Siswa
Berdasarkan hasil hasil analisis secara keseluruhan
untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam berpikir kritis antara siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan siswa yang mempe-roleh
pembelajaran secara konvensional, diperoleh hasil bahwa pada siklus 2 lebih
baik daripada siklus 1 atau pada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri terjadi peningkatan yang lebih baik pada kemampuan berpikir
kritis daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. Adapu
besarnya skor pada siklus 2 secara rerata 0,36 (36%) da hasil peningkatan ini
tergolong sedang, dan skor pada siklus 1 sebesar 0,195 (19,5%) dan hasil
peningkatan ini tergolong baik.
4.2. Efektivitas Penerapan
Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis terhadap gain (gain
ternomalisasi secara keseluruhan, untuk melihat hasil belajar antara siswa yang
mempe-roleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran secara konvensional, diperoleh
hasil bahwa gain siklus 1 lebih baik daripada siklus 2 atau pada siswa
yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terjadi peningkatan
hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
secara konvensional. Adapun besarnya gain pada siklus 1 secara rerata 0,38
(38%), yang berarti hasil ini tergolong sedang. Sedangkan gain pada siklus 2
sebesar 0,18 (18%), yang berarti hasil ini tergolong rendah.
4.3. Observasi terhadap Penerapan Pembela-jaran
dengan Pendekatan Inkuiri
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru
dan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, penerapan pembe-lajaran
dengan pendekatan inkuiri yang diterapkan mampu mengembangkan beberapa aspek
kemampuan seperti kemampuan menge-lola pembelajaran yang dilakukan guru maupun
menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.
Siswa yang
melakukan kerja kelompok dan memecahkan masalah secara mandiri dan terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dapat mendorong berkembangnya keterampilan
berpikir kritis dan hasil belajar. Penggunaan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri juga sangat berperan dalam menumbuhkan suasana belajar yang interaktif
dan komunikatif antara sesama siswa. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa
selama pembelajaran berlangsung, dimana siswa sangat antusias dan memiliki
semangat tinggi dalam memecahkan masalah yang diberikan.
4.4. Tanggapan Gru dan Siswa terhadap
Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri
a.
Tanggapan Guru
Respon guru yang diungkapkan melalui observasi di
lapangan, diperoleh temuan pembe-lajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
lebih efektif dalam mencapai tujuan pembe-lajaran yang optimal. Guru
berpendapat dengan pembelajaran dengan pendekatan imkuiri siswa lebih aktif
dalam mencari sumber informasi mengenai materi yang dipelajari, guru hanyalah
sebagai fasilitator semata.
b.
Tanggapan Siswa
Tanggapan atau respon dari para siswa secara spontan
terhadap pembelajaran IPS memiliki sikap yang positif. Hal ini tidak
menggambarkan bahwa pembelajaran Ips tidak menarik bagi siswa. Demikian juga
sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, siswa memberikan
respon yang positif. Hal ini karena siswa memandang, bahwa pembelajaran dengan
pendekatan inkuiri sangat bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan prestasi
belajarnya, banyak faktor yang menyebabkan siswa memberi respon positif
terhadap diberikannya perlakuan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, seperti
terlihat pada hasil angket skala sikap yang peneliti berikan pada siswa kelas
eksperimen.
Oke mantap
BalasHapus