Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

24 Oktober 2016

Anotasi Jurnal 2. Peningkatan Keterampilan Ber-pikir Kritis dan Hasil Belajar IPS melalui Pendekatan Inkuiri Siswa Kelas IV SD Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak

2.    Anotasi Jurnal
Penulis            :  Syahril Sitorus
Th.Terbit, hal :  Desember 2013, 1 – 15
Nama Jurnal    :  Jurnal Tematik, Diksas
Vol. No. Th.    :  003, 12, 2013

A. Latar Belakang dan Rumusan Masalah
Dalam dunia pendidikan proses pembe-lajaran siswa kurang di dorong untuk mengem-bangkan keterampilan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghafal informasi tanpa dituntut untuk memahami indormasi yang diingat itu dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari, akibatnya siswa hanya pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan pembaharuan (inovasi) dalam proses pembela-jaran di Sekolah Dasar terutama sekali dalam mata pelajaran IPS.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1)    Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal II Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?
2)    Apakah penggunaan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal Kecamatan Patumbak pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial?
B. Landasan Teori
Menurut Wilson (Trowbridge, 1990) model inkuiri adalah sebuah proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan tingkah laku. Inkuiri merupakan suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan, proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional (Bruce dan Bruce, 1992). Senada dengan hal tersebut Cleaf (1991) menyatakan bahwa inkuiri adalah salah satu strategi yang digunakan dalam kelas yang berorientasi proses.        
Karakteristik keberhasilan penggunaan model inkuiri, yaitu meningkatkan skor tes akademik, meningkatkan kontak psico-akademis pembelajaran, memperkuat keyakinan diri, meningkatkan sikap positif dalam belajar, mengkodisikan siswa menjadi discover dan adventure pengetahuan, meningkatkan self-consept dan self-esteem, meningkatkan kemampuan dan strategi bernalar kritis, serta meningkatkan sikap dan perilaku positif terhadap mata pelajaran selama berlangsungnya pembelajaran.

C. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 106816 Marindal IinKecamatan Patumbak, Medan. Tahapan dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu persiapan, penjajakan di lapangan, penerapan model pembelajaran melalui inkuiri dengan Penelitian Tindakan Kelas, analisis data penelitian dan laporan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data antara lain: (1) Tes, (2) Obervasi, (3) Wawancara, dan (4) Angket respon siswa
Teknik penelitian ini menggunakan teknik kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data-data non tes, yaitu data observasi, data angket dan wawancara. Data dalam penelitian ini berupa skor-skor yang diperoleh siswa pada pretes dan postes. Untuk menganalisis data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) menentukan skor rata-rata dan standar deviasi pada tes awal dan tes akhir, untuk data berpikir kritis dan hasil belajar pada kelompok kelas eksperimen maupun kelompok kelas kontrol, 2) uji normalitas, 3) uji homogenitas, 4) uji perbe-daan dua rata-rata, dan 5) menghitung persen-tase hasil angket respon siswa.
Untuk membuktikan tingkat validitas dan reliabilitas baik itu pengolahan, pengujian instrumen, maupun analisis data menggunakan alat ukur bantu yaitu program SPSS.

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Efektivitas Penerapan Pendekatan Inkuiri dalam Peningkatan Kemampuan Kete-rampilan Berpikir Kritis Siswa
Berdasarkan hasil hasil analisis secara keseluruhan untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam berpikir kritis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan siswa yang mempe-roleh pembelajaran secara konvensional, diperoleh hasil bahwa pada siklus 2 lebih baik daripada siklus 1 atau pada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terjadi peningkatan yang lebih baik pada kemampuan berpikir kritis daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. Adapu besarnya skor pada siklus 2 secara rerata 0,36 (36%) da hasil peningkatan ini tergolong sedang, dan skor pada siklus 1 sebesar 0,195 (19,5%) dan hasil peningkatan ini tergolong baik.

4.2. Efektivitas Penerapan Pendekatan Inkuiri terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan hasil analisis terhadap gain (gain ternomalisasi secara keseluruhan, untuk melihat hasil belajar antara siswa yang mempe-roleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dengan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional, diperoleh  hasil bahwa gain siklus 1 lebih baik daripada siklus 2 atau pada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terjadi peningkatan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional. Adapun besarnya gain pada siklus 1 secara rerata 0,38 (38%), yang berarti hasil ini tergolong sedang. Sedangkan gain pada siklus 2 sebesar 0,18 (18%), yang berarti hasil ini tergolong rendah.

4.3. Observasi terhadap Penerapan Pembela-jaran dengan Pendekatan Inkuiri
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, penerapan pembe-lajaran dengan pendekatan inkuiri yang diterapkan mampu mengembangkan beberapa aspek kemampuan seperti kemampuan menge-lola pembelajaran yang dilakukan guru maupun menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran.
   Siswa yang melakukan kerja kelompok dan memecahkan masalah secara mandiri dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran dapat mendorong berkembangnya keterampilan berpikir kritis dan hasil belajar. Penggunaan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri juga sangat berperan dalam menumbuhkan suasana belajar yang interaktif dan komunikatif antara sesama siswa. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dimana siswa sangat antusias dan memiliki semangat tinggi dalam memecahkan masalah yang diberikan.

4.4. Tanggapan Gru dan Siswa terhadap Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri
a. Tanggapan Guru
Respon guru yang diungkapkan melalui observasi di lapangan, diperoleh temuan pembe-lajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri lebih efektif dalam mencapai tujuan pembe-lajaran yang optimal. Guru berpendapat dengan pembelajaran dengan pendekatan imkuiri siswa lebih aktif dalam mencari sumber informasi mengenai materi yang dipelajari, guru hanyalah sebagai fasilitator semata.

b. Tanggapan Siswa

Tanggapan atau respon dari para siswa secara spontan terhadap pembelajaran IPS memiliki sikap yang positif. Hal ini tidak menggambarkan bahwa pembelajaran Ips tidak menarik bagi siswa. Demikian juga sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, siswa memberikan respon yang positif. Hal ini karena siswa memandang, bahwa pembelajaran dengan pendekatan inkuiri sangat bermanfaat bagi mereka untuk meningkatkan prestasi belajarnya, banyak faktor yang menyebabkan siswa memberi respon positif terhadap diberikannya perlakuan pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, seperti terlihat pada hasil angket skala sikap yang peneliti berikan pada siswa kelas eksperimen.

1 komentar: