Pembelajaran
Berbasis PBL untuk Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa
A. Latar Belakang Masalah
Problem Based
Learning (PBL) merupakan model pembelajaran
yang beroroentasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam PBL,
fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga mahasiswa tidak saja
mempelajari konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah
untuk memecahkan masalah. Oleh sebab itu, mahasiswa tidak saja harus memahami konsep
dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman
belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam
pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
Kegiatan pembelajaran ini dapat
membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang berguna membantu
mahasiswa untuk memahami permasalahan secara implicit, dan membantu belajar
mengidentifikasi akar masalah. Gejala yang terjadi pada mahasiswa adalah “malas
berpikir” mereka cenderung menjawab suatu pertanyaan dengan cara mengutip dari
buku atau bahan pustaka lain tanpa mengemukakan pendapat atau analisisnya
terhadap pendapat tersebut. Bila keadaan ini berlangsung terus maka mahasiswa
akan mengalami kesulitan mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya. Oleh
sebab itu, model PBL mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk mendorong
mahasiswa berpikir dan bekerja ketimbang
menghafal.
Rendahnya partisipasi mahasiswa
dalam aktifitas pembelajaran dan rendahnya hasil belajar sesuai dengan hasil
observasi awal adalah karena kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan
dan kurang keberanian menyampaikan pendapat. Hal ini menyempitkan pola pikir
tentang suatu pemahaman yang dipelajarinya. Komunikasi multi-arah baik antar
mahasiswa dengan mahasiswa maupun dosen dengan mahasiswa menjadi terhambat,
dengan sendirinya pula hasil belajar mahasiswa belum mencapai hasil yang
maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang
merupakan model pembelajaran student centered adalah PBL atau
pembelajaran berbasis masalah. Mahasiswa diberikan permasalahan pada awal
pelaksanaan pembelajaran oleh dosen, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran
mahasiswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan kedalam
bentuk laporan. Aktivitas belajar mahasiswa terjadi pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dengan demikian dikatakan bahwa yang diteliti tidak
hanya produk (hasil) belajarnya tetapi juga prosesnya. Oleh karena itu
penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas.
Masalah yang dihadapi dalam
Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan adalah kurang diterapkan
pendekatan kontekstual dan mahasiswa kurang aktif dilibatkan untuk memahami dan
mengidentifikasi konsep pengetahuan alat pengolahan dan penyajian makanan. Hal
tersebut tidak sejalan dengan kemajuan perkembangan Pengetahuan Alat Pengolahan
dan Penyajiaan Makanan yang melaju dengan pesat menuntut dosen untuk dapat
merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih terarah pada penguasaan ilmu
sebagai produk jadi dan keterampilan proses serta penerapannya dalam kegiatan
mahasiswa.
Konsep mata kuliah Pengetahuan Alat
Pengolahan dan Penyajiaan Makanan merupakan konsep yang terdapat di masyarakat sehingga
terus berkembang dan diaplikasikan kedalam kehidupan nyata, yang akhirnya
konsep atau teori Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan yang
diperoleh menjadi kurang bermakna dan mudah terlupakan karena ketika
pembahasan, penerapan dilapangan tidak dihubungkan dengan kondisi dan keadaan lingkungan
mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari (pendekatan kontekstual) yang seharusnya
dapat diperoleh pada saat belajar di kelas dan pengalaman dilapangan.
Proses pembelajaran Pengetahuan Alat
Pengolahan dan Penyajian Makanan yang dapat disadari manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari. Pokok bahasan Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan
merupakan salah satu konsep yang sangat esensial karena sangat berkaitan dengan
proses pengenalan alat pengolahan makanan, tahapan penggolongan bahan makanan
dan pemilihan bahan makanan serta berbagai pengelompokan jenis alat penyajian makanan.
Tetapi dalam prakteknya masih mengalami kendala, mahasiswa masih kesulitan
memahami pengetahuan alat pengolahan dan penyajiaan makanan. Metode dan
pendekatan yang kurang tepat, kurang bervariasi, kurang bermakna dan kurang
melibatkan mahasiswa.
Kesulitan mahasiswa memahami
pembelajaran ini terbukti dari hasil tes ujian kompetensi dasar yang masih
rendah. Lebih 70% belum dapat memaham konsep ini secara baik. Berdasarkan permasalahan
diatas, maka dicoba untuk melakukan pembaharuan dengan model pemecahan masalah
pada mata kuliah Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah
untuk meningkatkan keterampilan dosen dalam pembelajaran pengetahuan alat
pengolahan dan penyajian makanan dengan pendekatan kontekstual.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan maslah
adalah:
1.
Bagaimana penerapan PBL di SMP...
2.
Bagaimana peningkatan hasi belajar siswa dengan
penerapan PBL di SMP....
C.
Daftar
Bacaan:
1.
Alamaki, A. 1999.
Current Trends in Technology Education in Finland. The Journal of Technology
Studies. Available on: Digital Library and Archives.
2.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
3.
Bereiter, C., &
Scardamalia, M. 1999. Process and Product in PBL Research. Toronto: University
of Toronto.
4.
Bjorkquist, D. 1999.
Learner-Centered Education in Technology. Dalam Technology Education in
Prospect: Perceptions, Change, and the Survival of the Profession. The Journal
of Technology Studies. Digital Library and Archives.
5.
Blumenfeld, P.C., E.
Soloway, R.W. Marx, J.S. Krajcik, M. Guzdial, and A. Palincsar. 1991.
Motivating Project-Based Learning: Sustaining the Doing, Supporting the
Learning. Educational Psychologist.
6.
Felder , R.M. &
Brent, R. 1996. Navigating the Bumpy Road to Student-Centered Instruction.
College Teaching.
7.
Gaer, S. 1998. What
is Project-Based Learning?
8.
Haller, C.R.,
Gallagher, V.J., & Weldon, T.L., Felder, R.M. 2000. Dynamics of Peer
Education in Cooperative Learning Workgroups. Journal of Engineering Education,
89(3).
9.
Ismail. 2002. “Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction): Apa, Bagaimana, dan
Contoh. Sub Pokok Bahasan Statistika”. Proceeding National Science Education
Seminar State University of Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar