Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

08 Desember 2015

Latar Belakang dan Rumusan Masalah Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa

Pembelajaran Berbasis PBL untuk Peningkatan Hasil Belajar Mahasiswa


A. Latar Belakang Masalah
Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang beroroentasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga mahasiswa tidak saja mempelajari konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah. Oleh sebab itu, mahasiswa tidak saja harus memahami konsep dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
Kegiatan pembelajaran ini dapat membantu mahasiswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang berguna membantu mahasiswa untuk memahami permasalahan secara implicit, dan membantu belajar mengidentifikasi akar masalah. Gejala yang terjadi pada mahasiswa adalah “malas berpikir” mereka cenderung menjawab suatu pertanyaan dengan cara mengutip dari buku atau bahan pustaka lain tanpa mengemukakan pendapat atau analisisnya terhadap pendapat tersebut. Bila keadaan ini berlangsung terus maka mahasiswa akan mengalami kesulitan mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya. Oleh sebab itu, model PBL mungkin dapat menjadi salah satu solusi untuk mendorong mahasiswa berpikir  dan bekerja ketimbang menghafal.
Rendahnya partisipasi mahasiswa dalam aktifitas pembelajaran dan rendahnya hasil belajar sesuai dengan hasil observasi awal adalah karena kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan dan kurang keberanian menyampaikan pendapat. Hal ini menyempitkan pola pikir tentang suatu pemahaman yang dipelajarinya. Komunikasi multi-arah baik antar mahasiswa dengan mahasiswa maupun dosen dengan mahasiswa menjadi terhambat, dengan sendirinya pula hasil belajar mahasiswa belum mencapai hasil yang maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang merupakan model pembelajaran student centered adalah PBL atau pembelajaran berbasis masalah. Mahasiswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh dosen, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran mahasiswa memecahkannya yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuan kedalam bentuk laporan. Aktivitas belajar mahasiswa terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan demikian dikatakan bahwa yang diteliti tidak hanya produk (hasil) belajarnya tetapi juga prosesnya. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas.
Masalah yang dihadapi dalam Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan adalah kurang diterapkan pendekatan kontekstual dan mahasiswa kurang aktif dilibatkan untuk memahami dan mengidentifikasi konsep pengetahuan alat pengolahan dan penyajian makanan. Hal tersebut tidak sejalan dengan kemajuan perkembangan Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan yang melaju dengan pesat menuntut dosen untuk dapat merancang dan melaksanakan pembelajaran yang lebih terarah pada penguasaan ilmu sebagai produk jadi dan keterampilan proses serta penerapannya dalam kegiatan mahasiswa.
Konsep mata kuliah Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan merupakan konsep yang terdapat di masyarakat sehingga terus berkembang dan diaplikasikan kedalam kehidupan nyata, yang akhirnya konsep atau teori Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan yang diperoleh menjadi kurang bermakna dan mudah terlupakan karena ketika pembahasan, penerapan dilapangan tidak dihubungkan dengan kondisi dan keadaan lingkungan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari (pendekatan kontekstual) yang seharusnya dapat diperoleh pada saat belajar di kelas dan pengalaman dilapangan.
Proses pembelajaran Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajian Makanan yang dapat disadari manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Pokok bahasan Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan merupakan salah satu konsep yang sangat esensial karena sangat berkaitan dengan proses pengenalan alat pengolahan makanan, tahapan penggolongan bahan makanan dan pemilihan bahan makanan serta berbagai pengelompokan jenis alat penyajian makanan. Tetapi dalam prakteknya masih mengalami kendala, mahasiswa masih kesulitan memahami pengetahuan alat pengolahan dan penyajiaan makanan. Metode dan pendekatan yang kurang tepat, kurang bervariasi, kurang bermakna dan kurang melibatkan mahasiswa.
Kesulitan mahasiswa memahami pembelajaran ini terbukti dari hasil tes ujian kompetensi dasar yang masih rendah. Lebih 70% belum dapat memaham konsep ini secara baik. Berdasarkan permasalahan diatas, maka dicoba untuk melakukan pembaharuan dengan model pemecahan masalah pada mata kuliah Pengetahuan Alat Pengolahan dan Penyajiaan Makanan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dosen dalam pembelajaran pengetahuan alat pengolahan dan penyajian makanan dengan pendekatan kontekstual.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan maslah adalah:
1.      Bagaimana penerapan PBL di SMP...
2.      Bagaimana peningkatan hasi belajar siswa dengan penerapan PBL di SMP....

C.      Daftar Bacaan:
1.        Alamaki, A. 1999. Current Trends in Technology Education in Finland. The Journal of Technology Studies. Available on: Digital Library and Archives.
2.        Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
3.        Bereiter, C., & Scardamalia, M. 1999. Process and Product in PBL Research. Toronto: University of Toronto.
4.        Bjorkquist, D. 1999. Learner-Centered Education in Technology. Dalam Technology Education in Prospect: Perceptions, Change, and the Survival of the Profession. The Journal of Technology Studies. Digital Library and Archives.
5.        Blumenfeld, P.C., E. Soloway, R.W. Marx, J.S. Krajcik, M. Guzdial, and A. Palincsar. 1991. Motivating Project-Based Learning: Sustaining the Doing, Supporting the Learning. Educational Psychologist.
6.        Felder , R.M. & Brent, R. 1996. Navigating the Bumpy Road to Student-Centered Instruction. College Teaching.
7.        Gaer, S. 1998. What is Project-Based Learning?
8.        Haller, C.R., Gallagher, V.J., & Weldon, T.L., Felder, R.M. 2000. Dynamics of Peer Education in Cooperative Learning Workgroups. Journal of Engineering Education, 89(3).
9.        Ismail. 2002. “Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction): Apa, Bagaimana, dan Contoh. Sub Pokok Bahasan Statistika”. Proceeding National Science Education Seminar State University of Malang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar