Ratu Inggris Elizabeth II terekam kamera mengatakan bahwa para pejabat Cina "sangat kasar" saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Xi Jinping tahun lalu.
Sri Ratu berbicara dengan seorang perwira polisi senior di sebuah pesta taman Istana Buckingham, Rabu (11/5) membicarakan perlakuan Cina terhadap duta besar Inggris untuk Cina.
Hal ini terjadi setelah Perdana Menteri David Cameron terdengar mengatakan bahwa Afghanistan dan Nigeria adalah negara yang 'korupnya luar biasa.'
Buckingham Palace mengatakan kunjungan kenegaraan pemimpin Cina itu 'sangat sukses.'
Undangan kepada Presiden Xi adalah bagian dari kebijakan pemerintah untuk menarik investasi China.
Pernyataan Ratu terekam kamera pada hari Selasa, ketika ia diperkenalkan kepada Komandan Polisi Metropolitan Lodon, Lucy D'Orsi, yang dikatakan pada Ratu, menangani keamanan selama kunjungan Presiden Xi ke Inggris pada bulan Oktober.
Sang Ratu terdengar mengatakan: "Oh, sungguh nahas."
Seorang pejabat melanjutkan dengan mengatakan kepada Ratu bahwa Komandan D'Orsi telah "amat sangat disepelekan oleh rombongan Cina, tapi dia berhasil menahan diri dan tetap menjaga wibawanya."
Komandan D'Orsi mengatakan kepada Ratu: "Saya merupakanGold Commander saat itu jadi saya tak paham jika Sri Ratu mengetahuinya, namun itu sungguh saat yang sangat menguji saya..."
"Saya tahu," kata Ratu.
Laporan televisi tentang hal ini diblok di Cina.
Komandan D'Orsi melanjutkan: "Kejadiannya saat mereka berjalan keluar dari Lancaster House dan mengatakan kepada saya bahwa perjalanan dibatalkan, dan saya merasa ..,"
Ratu mentgatakan: "Mereka sangat kasar kepada duta besar."
Komandan D'Orsi menjawab: "Mereka ... sunggu kasar dan kurang diplomatis saya pikir."
Ratu menggambarkannya sebagai 'hal yang luar biasa.'
Seorang juru bicara Istana Buckingham kemudian mengatakan: "Kami tidak mengomentari percakapan pribadi Ratu."
"Betapapun, kunjungan kenegaraan para pemimpin Cina sangat sukses dan semua pihak bekerja sama untuk memastikan semuanya berjalan lancar."
Tidak ada reaksi resmi dari pihak berwenang Cina tetapi liputan disensor di Cina, dan BBC World TV digelapkan dalam siaran yang melaporkan tentang percakapan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar