Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

05 Mei 2016

Marijuana dikalangan siswa Vs Kesehatan Berbahaya

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Saat ini sudah banyak para remaja yg salah dalam bergaul,baik dalam memilih teman ataupun dalam pengunaan obat-obatan terlarang sehingga remaja pun ikut memakai barang terlarang seperti obat-obatan terlarang yang bisa membuat dirinya hancur dan tidak mempunyai masa depan.
1.2.Tujuan Penulisan
Penulis membuat karya tulis tentang pengaruh penggunaan ganja dikalangan remaja ditinjau dari segi kesehatan bertujuan:
Agar anak remaja putra maupun putri menjauhi / menghindari NARKOBA. Karena itu akan merusak tubuh si penguna NARKOBA.
Agar merubah remaja/massa depan tidak mereka suram.


1.3.Manfaat penulisa
hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manpaat hasil semua pihak,khususnya kepada siswi tidak mengunakan NEKOTIKA/NARKOBA.Manpaat dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam kehidupan sehari-hari.


BAB II 
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-jenis NARKOBA Jenis-jenis Narkoba Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Sebenarnya dahulu kala masyarakat juga mengenal istilah madat sebagai sebutan untuk candu atau opium, suatu golongan narkotika yang berasal dari getah kuncup bunga tanaman Poppy yang banyak tumbuh di sekitar Thailand, Myanmar dan Laos (The Golden Triangle) maupun di Pakistan dan Afganistan.

Selain Narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan RI adalah NAPZA yaitu singkatan dari Narkotika, Pasikotropika dan Zat adiktif lainnya. Semua istilah ini sebenarnya mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko yang oleh masyarakat disebut berbahaya yaitu kecanduan (adiksi).
Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-Undang untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.
Golongan Psikotropika adalah zat atau obat baik alami maupun sintetis namun bukan Narkotika yang berkhasiat aktif terhadap kejiwaan (psikoaktif) melalui pengaruhnya pada susunan syaraf pusat sehingga menimbulkan perubahaan tertentu pada aktivitas mental dan perilaku.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang akan menyebabkan perubahan kesadaran, mengurangi sampai menghilangkan rasa sakit dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi).
Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain.


2.2. ciri-ciri pengunaan ganja
Efek memabukkan saat menghisap ganja dipicu oleh kandungan hem atau Tetra Hidro Canabinnol (THC) dalam getahnya. Kandungan tersebut bisa menimbulkan efek pada si pengguna narkoba, seperti jadi terlihat kurus, senyum-senyum sendiri, dan lain sebagainya. Lalu, apa saja ciri pengguna ganja? Dilansir sumber yang sama, berikut ciri pengguna ganja: badan kurus CiriCara: Ciri Pengguna Ganja.


1. Senyum-senyum sendiri
Senyawa yang terdapat dalam ganja tersebut memberikan halusinasi dan eforia atau kegembiraan berlebih. Dengan begitu, para pengguna ganja biasanya akan terlihat senyum-senyum sendiri atau bahkan tertawa tanpa sebab.
2. Terlihat kurus
Senyawa yang ada di dalam ganja juga bisa memberikan efel rasa lapar. Pemakai ganja cenderung selalu merasa lapar dan ingin mengunyah makanan. Namun, beberapa pemakai justru nampak kurus karena biasanya efek lapar ini sengaja dilawan dengan tidak makan agar efek euforianya bertahan lebih lama.
3. Otaknya lamban dalam berpikir
Pengguna narkoba akan menjadi malas dan otak lamban dalam berpikir. Namun, hal ini masih menjadi kontoversi karena tidak sepenuhnya disepakati oleh beberapa kelompok tertentu yang mendukung medical marijuana dan marijuana pada umumnya. Dhira mengatakan bahwa tak ada satu pun efek ganja yang membuat pemakainya menjadi agresif seperti halnya saat mabuk alkohol. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ganja sebenarnya tidak seberbahaya narkotika lainnya. Selain itu, Dhira juga menegaskan bahwa ide untuk melegalkan ganja bukanlah untuk mendukung penyalahgunaan melainkan untuk pemanfaatan yang seluas-luasnya demi kesejahteraan para petani ganja. Ganja hingga saat ini tidak pernah terbukti sebagai penyebab kematian maupun kecanduan. Bahkan, di masa lalu dianggap sebagai tanaman luar biasa, di mana hampir semua unsur yang ada bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Namun, banyak juga orang yang menyalahgunakan ganja ini dengan cara dirajang, dikeringkan lalu dibakar dan diisap. (NR)

2.3.Dampak negatif pengunaan ganja
Sebagai contoh, untuk masyarakat di pedalaman Sumatera, mengkonsumsi daun ganja (Cannabis atau Marijuana) sebagai bumbu masakan adalah hal yang wajar. Sebab, sebagai pohon yang tumbuh liar di hutan-hutan pelosok Sumatera, seperti Aceh, tentunya dapat dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk bahan masakan keluarganya yang berfungsi sebagai penyedap.
Atau bila kita pergi ke rumah sakit, maka narkoba jenis Morfin sering dipakai pihak kedokteran untuk obat kebal. Jika ada sebuah operasi untuk seorang pasien, mau tidak mau pihak rumah sakit atau tim medis akan memberikan suntik baal (kebal) agar tidak merasa sakit saat dilakukan operasi.
Sebenarnya menurut definisi narkoba itu sendiri merupakan obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, sehingga dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, serta mengurangi rasa nyeri bagi pengguna.
Untuk itu seyogyanya hanya dipakai oleh pihak kedokteran atau tim medis serta para peneliti di laboratorium tertentu yang berguna untuk melaporkan hasil penelitiannya pada masyarakat luas. Tetapi sayangnya, terkadang penggunaan narkoba malah disalahgunakan oleh orang atau pihak tertentu yang bukan kepentingannya
Seperti contoh, ganja yang semestinya untuk hal positif, karena disalahgunakan malah menjadi negatif dan sama sekali tidak bermanfaat. Sebab, ganja tersebut dipakai untuk bersenang-senang atau euforia sesaat dengan menghisapnya yang dibuat seperti lintingan rokok. Akibat semakin luasnya penyimpangan yang dilakukan, terutama kalangan remaja, membuat ganja dimasukkan sebagai zat terlarang yang berada dalam golongan satu dengan heroin.
Hampir serupa dengan ganja, pemakaian narkoba jenis serbuk putih seperti Heroin, Kokain atau Morfin digunakan untuk bersenang-senang sesaat. Melalui efek sampingnya yang menimbulkan euforia dan halusinasi, narkoba seperti itu malah membuat penggunanya seperti orang yang tidak sadar.
Atau dengan kata lain, mengkonsumsi narkoba seperti itu sama saja dengan menjerumuskan pemakainya dalam ketidakjelasan masa depan. Karena hanya senang sesaat yang didapat, namun efek ketagihan dengan bahaya latin kerusakan mental jika dikonsumsi terus menerus akan merenggut sang pemakainya.
Berikut ini adalah beberapa jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif atau narkoba yang banyak beredar di masyarakat luas, yaitu:
1. Ganja / Maryuana / Cannabis Sativa / Gele / Cimeng
Tumbuhan seperti ini yang bagiannya banyak dipakai seperti daun, bunga, biji dan batang, awalnya berfungsi untuk mengatasi keracunan dan penyedap bumbu masakan. Hanya saja, setelah banyak disalahgunakan, cimeng atau gele yang di masyarakat dikenal dengan bahasa slang dari arti ganja itu, dijadikan bahan campuran untuk lintingan rokok.
Ciri-ciri bagi orang yang baru memakai ganja untuk pertama kali adalah:
- Mata terlihat merah
- Tubuh terasa lemas dan tampak kelelahan
- Bola mata menjadi besar
- Pikiran seperti berkunang-kunang
- Ada perasaan gelisah namun dari luar terlihat senang
Sementara itu, efek buruk dari mengkonsumsi ganja adalah:
- Daya tangkap syaraf otak berkurang
- Penglihatan mata terasa kabur dan samar
- Kurangnya konsentrasi
- Pasokan sirkulasi darah ke jantung berkurang
- Sering terlihat salah tingkah dalam aktivitas yang dilakukan



2.3.Penyakit-penyakit bagi pengunaan ganja
Penyakit-penyakit akibat ganjamerupakan ancaman lain bagi seseorang yang sudah memutuskan untuk berhubungan dengan ganja. Akan sangat mustahil bagi seseorang untuk tetap sehat bila ia sudah bersinggungan dengan ganja. Hal ini disebabkan karena zat-zat yang terkandung dalam obat-obatan yang termasuk dalam narkoba tersebut memiliki sifat dan kemampuan untuk merusak tubuh penggunanya dari dalam. Banyak sekali macam dan jenis narkoba itu sendiri dan setiap kenisnya memberi efek yang berbeda-beda pada penggunanya, mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat yang akan berujung pada kematian. Narkoba memang benar-benar merupakan ancaman terbesar bagi setiap orang, khususnya bagi mereka yang masih labil dan tidak bisa mengendalikan diri mereka untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Akan sangat berbahaya jika kita sudah berani untuk mencoba menggunakan narkoba, walaupun hanya sekali, karena efek candu yang akan diberikan oleh narkoba sangatlah kuat. Sehingga, walaupun seseorang hanya mencoba menggunakannya sekali saja, ia akan memiliki keinginan untuk terus dan terus menggunakannya lagi.
Efek candu tersebut sangat hebat untuk dirasakan si pengguna karena dapat menyebabkan rasa sakit yang teramat sangat pada tubuh si pengguna jika keinginan untuk mengkonsumsi obat-obatan tersebut tidak dapat terpenuhi. Bahkan, keadaan ini dapat berujung kritis yang mampu menyebabkan si pengguna meninggal. Itu adalah gambaran umum dari rasa sakit akibat narkoba. Untuk lebih khususnya, penyakit-penyakit akibat narkoba dapat dibedakan menjadi tiga kategori. Kategori-kategori tersebut antara lain adalah penyakit yang disebabkan oleh narkoba langsung, penyakit yang disebabkan karena infeksi dari cara pemakaian narkoba, serta penyakit yang disebabkan oleh akibat tidak langsung dari penggunaan narkoba. Untuk jenis penyakit yang pertama, hal ini sudah jelas akan dialami oleh siapa saja yang menggunakan narkoba secara berlebihan.
Zat-zat yang terkandung dalam narkoba memiliki potensi untuk merusak syaraf-syaraf penting dalam tubuh jika digunakan tanpa kendali. Padahal pada dasarnya, jika digunakan sesuai dosis dan aturan obat-obatan tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan. Rusaknya syaraf-syaraf tersebut mengakibatkan rusaknya kinerja organ-organ tubuh seperti otak dan jantung. Jika kedua organ tubuh yang paling penting tersebut sudah terganggu, bukan tidak mungkin seorang pengguna narkoba akan lebih cepat menghadapi kematiannya. Selain itu, penyakit-penyakit seperti sakit perut yang teramat sangat dan tekanan darah tinggi, yang dapat berujung pada pecahnya pembuluh darah, juga termasuk ke dalam kategori ini. Untuk kategori penyakit-penyakit akibat narkoba berikutnya, penyakit yang dihasilkan adalah penyakit yang menjadi akibat dari infeksi saat seseorang sedang menggunakan narkoba. Pada umumnya, narkoba digunakan secara bersama-sama dan dengan berbagai cara. Salah satu cara menggunakan narkoba adalah dengan menyuntikkan obat-obatan tersebut ke dalam tubuh. Untuk melakukannya, para pengguna biasanya menggunakan jarum suntik secara bergantian. Dengan demikian, penyakit yang berpotensi menyerang pengguna narkoba dalam hal ini antara lain adalah HIV/AIDS, Hepatitis, serta Sipilis.
Jenis penyakit yang terakhir adalah penyakit yang disebabkan oleh efek tidak langsung dari penggunaan narkoba. Dapat dikatakan demikian karena dengan menggunakan narkoba, sama saja kita sedang pelan-pean merusak jaringan kekebalan pada tubuh kita. Sehingga, segala macam penyakit dari luar akan sangat mudah sekali untuk menular pada tubuh kita. Jadi, tidak mengherankan jika hampir semua pengguna narkoba menjadi mudah sekali untuk sakit dan cepat meninggal dunia. Dengan mengetahui penyakit-penyakit akibat narkoba, setidaknya kita dapat lebih menyayangi diri kita dan menghindar sebisa mungkin dari jeratan narkoba.


Bab III
Penutup

3.1 Kesimpuln
Dari uraian makalah yang disusun penulis kami menyimpulkan bahwa terjadinya penyalahgunaan ganja pada generasi muda dapat disebabkan oeleh dua faktor yakni : faktor interna dan eksternal. Tetapi pada akhirnya ganja hanya menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orangtua, insan pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya ganaja.
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua, masyarakat, negara dan agama sudah saatnya kita berkata,”Katakan tidak pada ganja” atau say “ No To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan ganja kita bisa lebih berprestasi dan mandiri. Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang dapat mengahancurkan fisik dan menganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan ganja.
3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri penulis. Oleh karena itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam penyempurnaan makalah ini.
Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, aktif di kegiatan majelis ta’lim pelajar (ROHIS) dan lain sebgainya.
Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka pintu pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan datang.


DAFTAR PUSTAKA
1. Tanjung Mastar’ain H. BA. 2010. Hidup Indah Tampa Ganja. Edisi ke-2. Karawang: Letupan indonesia
2. Libertus Jehani & Antoro dkk. 2006. Edisi ke-1 Mencegah Tterjerumus Ganja.Karawang : Visimedia
3. Suryono siswanto. 2001. Penanggulangan bahaya Ganja : Media informasi dan edukasi Penyalahgunaan Ganja karawang : Kemitraan Peduli Penanggulangan Bahaya Ganja
4. Indonesia Kepolisian : Satgas Luhpen ganja. 2011. Penanggulangan Penyalahgunaan Bahaya Ganja : dengan teknik pendekatan yuridis, psikologis, medis dan religius. Karawang: Sekretariat subdit Bintibmas Ditbimmas Polri
5. Partodiharjo Subagyo dr. 2006. Kenali Ganja dan musuhi Penyalahgunaanya. Karawamng : Esensi
6. Darman Flavianus. 2006. Edisi ke-1. Mengenali Jenis dan Efek Buruk ganja.Karawang : Visimedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar