Diskursus dengan menggunakan metode analisis konten yang berpatokan pada sisi nilai edukasi apa yang harus di pahami masyarakat Aceh terkait ramalan kelaparan pasca gempa subuh bulan rabi'ul awal di Pidie Jaya Aceh.
Sang
Kolektor Tarmizi A Hamid memiliki koleksi naskah kuno Aceh yang membahas
informasi gempa Aceh masa lampau. Terkait gempa Pidie Jaya Rabu, 07 Desember
2016 jam 05.03 bertepatan dengan bulan rabi’ul awal heboh dibicarakan di media
sosial.
Aceh
Terkini misalnya mengangkat topik; “Menurut
Kitab Kuno Gempa Saat Subuh Pertanda Negeri Akan Kacau Balau”
Media
Batam Tribun News mengangkat topik “Gempa Aceh Bikin Merinding! Kitab Kuno
Menyebut Gempa Shubuh Pertanda Rakyat akan Lapar, Ini Tafsir Ramalan”
http://batam.tribunnews.com/2016/12/07/bikin-merinding-kitab-kuno-menyebut-gempa-shubuh-pertanda-rakyat-akan-lapar-ini-tafsir-ramalan
Borneo Channel mengangkat topik “Gempa Aceh 7 Desember 2016 Ternyata Telah diramalkan, Gempa Waktu Subuh maka Negeri Akan Kacau Balau” http://borneochannel.com/gempa-aceh-7-desember-2016/
Pemberitaan
tafsir gempa ini bersumber dari nara sumber yang sama yaitu Tarmizi A Hamid.
Isi ringkas ramalan kitab kuno ini gempa di waktu subuh dalam bulan rabi’ul
awal akan mengakibatkan negeri tersebut kelaparan. “Bab bermula jika pada bulan
Rabiul Awwal gempa pada ketika shubuh alamat akan kacau balau dan lapar dalam
negeri itu padanya. Jika ketika shubuh alamat akan lapar dan masalah rakyat
dalam negeri padanya.”
Sang
kolektor Tarmizzi mengatakan bahwa “pada bab gempa banyak disebutkan
ramalan-ramalan gempa bumi karya para ulama terdahulu dan orang-orang zaman
yang umumnya para sufi, sebenarnya mereka bukan hanya meramal kejadian, akan
tetapi mereka juga merekam jejak peristiwa terdahulu sebagai catatan-catatan
sejarah. Oleh karena itu jangan disalah arti sebagai ramalan tidak menentu, ini
catatan-catatan para orang terdahulu dari peristiwa yang sudah dialami. Jangan
salah memahami ini,” ujarnya.
Beberapa orang meyakini itu sekadar ramalam orang terdahulu
di Aceh yang dituturkan dalam syair dan beberapa bait-bait soal gempa. Ini menandakan gempa yang terjadi di Aceh sudah
berulang sejak zaman dahulu. Terkait
gempa subuh, beberapa grup komunitas di jejaring sosial media malah menyebut
gempa yang terjadi untuk membangunkan orang agar segera menunaikan salat shbuh.
Analisis Isi tanpa Mengesampingkan Nilai Edukasi
Dalam pembahasan ini memberikan
apresiasi kepada medsos dan nara sumber, berita ramalan ini penting diketahui
oleh banyak orang. Terlepas percaya atau tidak bukanlah menjadi
sebuah tujuan, namun penting untuk dianalisis agar tidak keliru mengambil sikap
dan tindakan, tidak menimbulkan kegalaun dan keresahan bagi masyarakat
khususnya yang musibah. Insya Allah, Allah akan mengganjar dengan derajad yang
tinggi bagi hambanya yang sabar dan tabah menghadapi ujian musibah, dan
menambah nikmat-Nya bagi hambanya yang bersyukur.
Kutipan tafsir gempa yang heboh dibicarakan
itu benar adanya teks asli bertulisan begitu. Kalau dilihat dari bentuknya
jelas terlihat kitab tersebut sudah sangat tua diperkirakan telah berusia
sekitar 300 tahun, sebagian lembarannya sudah lepas, malah halaman sampul depan
dan beberapa halaman pertama tidak dapat diidentifikasi lagi, sehingga tidak
dapat dilacak judul dan pengarang kitab. Walau demikian,
halaman isi dan huruf-huruf dalam kitab yang ditulis dengan tulisan tangan
tersebut masih sangat jelas, hampir semua lembarannya masih utuh sehingga
dengan mudah dapat membacanya.
Kitab ini terdiri dari beberapa Bab,
salah satunya adalah bab tentang ta’bir gempa. Bab inilah yang sekarang ini
heboh dibicarakan di sosial media. Terlepas dari ada percaya atau tidak pada
ta’bir gempa yang tercantum dalam kitab tersebut. Dapat dianalisis dari metode
penafsiran gempa berdasarkan bulan hijriah, kemudian disertai dengan keterangan
waktu terjadinya gempa itu, seperti siang atau malam. Berbeda waktu berbeda
tafsirnya, malah kadang-kadang ada yang paradok hanya karena perbedaan waktu,
walaupun masih dalam bulan yang sama.
Posisi tafsir gempa dari kita kuno ini dapat
dipahami dari dua sisi, yaitu;
1. Sebagai catatan/rekaman sejarah kejadian gempa
sebelumnya, terlihat pengarang kitab menghimpun sejarah gempa dalam waktu
sekian lama, lalu menganalisa peristiwa apa yang menyusul setelah gempa itu
terjadi, analisa ini dilakukan dalam waktu yang relatif lama karena harus
disertai dengan kalender peristiwa sebelum dan sesudah gempa, disertai analisa
waktu (pagi, siang, malam). Karena bisa saja terjadi gempa pada bulan yang sama
tetapi beda waktunya, lalu mungkin saja peristiwa yang terjadi setelah gempa
itu juga berbeda.
2. Tafsir gempa itu diambil dari analisa pribadi
terhadap segala kemungkinan yang akan timbul, yang didasari ilmu pendukung
seperti ilmu geologi, ilmu falak, ilmu pergantian musim, dan lain sebagainya.
Apapun landasannya, tafsir gempa untuk membuat masyarakat waspada pada
peristiwa tersebut, karena sebuah kejadian susulan akan segera menyusul pasca
gempa bumi, kewaspadaan seperti itu jauh lebih bermanfaat daripada mengabaikan
segala kemungkinan yang bisa terjadi, sehingga kalau saja peristiwa itu
benar-benar terjadi nantinya, masyarakat telah siap menghadapinya, kalau tidak
terjadi pun tidak ada yang dirugikan.
Sisi edukasi yang penting dan layak menjadi catatan
sebagai bahan mengambil pelajaran
1. Persoalan gempa telah menjadi perhatian serius
dari endatu Aceh, mereka menyelipkan pembahasan gempa yang memang rawan terjadi
di Aceh dari zaman dahulu. Penafsiran gempa telah biasa bergulir dalam
masyarakat, para ulama dan ilmuan berusaha untuk memberikan penyadaran kepada
masyarakat tentang peristiwa alam tersebut supaya sama-sama dapat
mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi setelahnya,
sehingga masyarakat awam akan sadar bahwa gempa merupakan suatu kejadian yang
akan disusul dengan kejadian lainnya.
2. Sebagai media peringatan dini untuk mencegah
banyaknya korban dari sebuah bencana alam dengan peringatan dini ala kitab kuno
yang kita jumpai, mereka telah berupaya untuk memperingatkan kita akan
peristiwa gempa supaya dapat bersiap-siap menghadapi akibat baik atau buruk
yang mungkin ditimbulkan setelah peristiwa itu.
3. Sebagai upaya untuk mengungkap tabir yang
terkandung di balik kejadian gempa bumi, ulama Aceh tempo dulu mencoba
menganalisa pesan apa yang terkandung di balik suatu gempa berdasarkan waktu
kejadiannya. Berusaha memahami rahasia fenomena alam secara sederhana, segala
kejadian yang terjadi di alam ini ada Allah yang mengaturnya, usaha ini layak
diberi apresiasi karena merupakan langkah luar biasa demi keselamatan anak cucu
mereka di kemudian hari, upaya mereka dalam mengungkap tafsir gempa sebagai
salah satu fenomena alam patut mendapat penghargaan yang tinggi, karena
terbukti kelalaian kita terhadap peristiwa itu telah menyebabkan ratusan ribu
nyawa melayang hanya dalam hitungan menit.
Berikut beberapa ramalan untuk sekedar dibaca
dan jangan ditelan mentah-mentah
1. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Muharam) di siang hari: maka akan
ada banyak orang perihatin gempa tersebut. Bila malam hari akan
banyak orang kesukaran(kesusahan).
2. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Safar) di siang hari: maka akan ada transmigrasi
dan banyak penyakit. Bila malam hari maka orang-orang akan selamat pada tahun
tersebut.
3. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Rabi’ul awal) di siang hari: maka akan banyak
penyakit dsb. Bila malam hari akan banyak hujan dan akan ada laut pasang.
4. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Rabi’ul akhir) di siang hari: maka akan banyak
orang yang meninggal dunia & petinggi Negara juga meninggal
dunia. Bila malam hari maka akan baik, banyak hujan, harga bahan pokok murah,
& semua tanaman menjadi subur.
5. Bila
ada gempa bumi pada bulan (jumadil awal) maka akan ada percekcokan,
permusuhan
6. Bila
ada gempa bumi pada bulan (jumadil akhir) maka ada musim kemarau panjang banyak hewan kelaparan dan kurus pada tahun tersebut.
7. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Rajab) di siang hari: maka akan
ada musibah dan penyakit pada bulan tersebut. Bila malam hari maka
akan ada peperangan dan banyak penyakit.
8 Bila
ada gempa bumi pada bulan (Sya’ban) di siang hari: maka akan ada banyak orang
yang meninggal dunia. Bila malam hari maka barang-barang mahal harganya
9. Bila
ada gempa bumi pada bulan (Ramadhan) di siang hari: maka akan ada
pertengkaran dan kerusuhan. Bila pada malam hari maka akan orang
bertransmigrasi dan akan menerima sesuatu dari orang lain.
10. Bila ada gempa bumi pada bulan (syawal) pada siang
hari: maka akan ada banyak musibah dan kerusuhan. Bila pada malam
hari akan ada percekcokan dan banyak orang sesat dari agamanya.
11. Bila ada gempa bumi pada bulan (dzulqa'idah) di
siang hari maka akan ada banyak persaingan. Bila malam
hari maka akan banyak orang hijrah ke luar negri.
12. Bila ada gempa bumi pada bulan (dzulhijah) di
siang hari maka akan banyak orang bermusuhan dan kesulitan. Bila
pada malam hari banyak rumah-rumah akan runtuh, banyak hujan, tanaman akan
subur dan banyak orang akan berbuat baik.
silahkan dini like, di share atau apa saja untuk berbagi informasi
BalasHapusSubhanallah berfikir positif dan bertindak bijaksana lebih terasa indahnya hidup ini
BalasHapushidup jangan gegabah, dan jangan su'uzan pada Allah
Hapussemoga sabar dan tabah menghadapi cobaan musibah
BalasHapusamin ya Allah yarabbal alamin
Hapusamin semoga kesabaran dan ketabahan hati saudara kita korban bencana
BalasHapusAmin Allahuma Amin....
Hapusya allah ampuilah dosa ereka
BalasHapusAmin ya Allah amin
HapusSemoga sabar dan tabah dan digantika Allah pahala yang mengalir
BalasHapusAmin ya Allah amin ya rabbal alamin....
BalasHapus