BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seandaiya manusia bisa hidup berdampingan dengan alam
tanpa merusaknya, tanpa mengganggu keseimbangan, tanpa merusak hutan, pastinya hidup manusia akan menjadi lebih berkualitas. Melupakan polusi khas kota besar akan ditemui di PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Seloliman,
hanyalah hutan hijau, sawah membentang, sungai jernih, benar-benar tempat
tinggal yang sangat ideal. Pusat pendidikan lingkungan hidup memperkenalkan
akan kegunaan dan pentingnya menjaga kelestarian hutan demi kelangsungan
kehidupan makhluk hidup. Memanfaatkan potensi alam tanpa merusak keseimbangan, mengambil
sesuatu dari alam, memanfaatkannya untuk kebaikan manusia tanpa merusak
lingkungan.
Pada
tanggal 24 Maret 2016 penulis mengunjungi PPLH seloliman, membawa anak/keluarga
sambil mengikuti kegiatan outbond KB/TK IT Wildani 2
Surabaya. Pada kesempatan itu penulis berpeluang mengenal peduli lingkungan alam secara langsung dengan lebih dekat, tentang bagaimana menggunakan potensi alam tanpa
merusak keseimbangan serta kelestarian lingkungan.
PPLH Seloliman, terletak di Desa
Seloliman, Kecamatan
Trawas, Kabupaten Mojokerto. Didirikan pada tahun
1990 dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli akan
lingkungan sebagai tempat tinggal yang perlu dijaga kelestariannya. PPLH
sendiri merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan
hidup, pusat
kegiatannya dibangun di area
seluas 3.5 hektar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
PPLH Seloliman
PPLH seloliman menyajikan
pemandangan alam yang indah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mempelajari konsep pemanfaatan potensi alam yang ramah lingkungan. Di PPLH ini penulis bisa menikmati suasana hutan alami dan
sungai yang mengalir jernih. Area
PPLH yang bernuansa hutan alam membuat pengunjung merasa bagaikan berada di sebuah kota yang hilang terdapat komplek perumahan aktif di tengah hutan. Bangunan di
PPLH seloliman didominasi dengan kayu sehingga semakin mengentalkan suasana
menyatu dengan alam. Pengunjungnya tidak hanya penduduk sekitar saja, namun
juga dari dalam kota hingga luar kota. Mulai dari kalangan masyarakat umum,
pelajar TK, SD, SMP, SMA sampai dengan mahasiswa yang akan melakukan
penelitian. Diperkenalkan kepada pengunjung berbagai macam konsep pengolahan teknologi berbasis ramah lingkungan
yang dikembangkan oleh PPLH.
PPLH Seloliman juga menjadi
salah satu tujuan objek wisata Internasional dan mempunyai empat program, antara lain sebagai berikut.
1) Program pendidikan
2)
Program pertanian organic
3)
Program sumber daya
4)
Program usaha
Latar belakang diadakan
pelatihan PPLH adalah untuk pemberdayaan masyarakat, pendidikan dan menambah
pengalaman. Selain itu para peserta yang mengikuti pelatihan untuk
diaplikasikan dalam lingkungan nyata. Adapun keunggulan PPLH Seloliman berupa penggunaan teknologi tepat lingkungan (TTL), yaitu: (1) biogas, (2) solar water heater/pemanas air tenaga surya, (3) water treatment, (4) solar
cell, (5) solar ternal dryer, (6) Solar box cooker, dan (7) tungku
serbuk gergaji. PPLH Seloliman membuka wawasan dan kepedulian pengunjung tentang
lingkungan dan juga merasakan indahnya hidup di alam yang masih hijau.
Tugas penting yang di
emban PPLH Seloliman pada dasarnya untuk mendorong terwujudnya kepedulian semua
lapisan dan golongan masyarakat baik secara sendiri atau bersama terhadap
lingkungan hidup di sekitarnya. Sehingga
akan terwujud masyarakat lestari yang peduli terhadap lingkkungan hidupnya.
Pada akhirnya kerusakan dan permasalahan lingkungan yang terjadi akibat
aktifitas kehidupan sehari-hari dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan. Dengan harapan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada bisa terus
dilestarikan dan akhirnya bisa dinikmati dan diwariskan kepada generasi
mendatang. Tujuan tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai program dan
kegiatan yaitu: (1) pendidikan lingkungan bagi proses penyadaran dan (2) pendampingan bagi pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat.
Adapun manfaat yang bisa dicapai PPLH Seloliman yaitu memberikan informasi dan pendidikan
untuk membangun lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
1) Membangun
kerja sama dengan masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian dan pengelolaan
lingkungan hidup secara bijak dan berkelanjutan dengan cara membantu dan
menyebarluaskan informasi serta ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan untuk
meningkatkan kesejahteraaan dan perdamaian umat manusia.
2) Sosialisasi pada
seluruh lapisan masyarakat mengenai potensi dan indikator degradasi kualitas
lingkungan hidup sebagai pembenahan kualitas lingkungan hidup perkotaan dan
pendekatan kepada masyarakat secara langsung tentang masalah lingkungan.
3) Penyuluhan dan
pelatihan kepada pelajar
mahasiswa sebagai generasi tentang keselarasan alam dan ramah
lingkungan, serta berwawasan kearifan tradisional.
B. Sejarah PPLH
Seloliman Trawas Mojokerto
Seloliman Terawas Mojokerto Proyek pembangunan PPLH di
mulai pada pertengahan 1988 Dari Rp 150 jutadana yang di berikan oleh WWF. Rp
90 juta digunakan untuk membeli tanah seluas 3,7 hektar.
Gambar 1.1 Pintu masuk PPLH Seloliman
Trawas Mojokerto
Di atas
lokasi itu kemudian di bangun ruang seminar restoran,dan bangunan depan
yang menghabiskan Rp.50 juta. Rancangan arsitektur kolek PPLH ini di
rancangoleh Hans Ulrich Fuhrke, seorang arsitek berkebangsaan Jerman yang
kemudian menjadi wakil Suryo
di kepengurusan PPLH. Pada tanggal 15 MEI 1990. PPLH di buka
secara resmi oleh pangeran Bernhard dari Belanda. PPLH
juga merupakan sejarah peninggalan kerajaan majapahit.
PPLH
saat ini berada di tiga tempat yakni di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali.
PPLH Trawas (Jawa Timur) berfokus pada pendidikan "darat", sedang
PPLH Puntondo (Sulawesi Selatan) berfokus pada pendidikan "laut" dan
PPLh Sanur (Bali) berfokus pada budaya, filsafat dan Urban Community. Inti dari
setiap program PPLH adalah program yang bertujuan mengubah kesadaran, sikap dan
perilaku masyarakat Indonesia agar lingkungan terlestarikan dan seimbang, sehat dan
berkelanjutan.
C. Penggunaan
Teknologi Tepat Lingkungan (TTL)
1. Solar Water Heater (Penghangat Air Tenaga Sinar Matahari)
Berbentuk pyramid memungkinkan
menerima sinar matahari pada semua sisinya sehingga tidak usah mengggeser dan
mengikuti sudut datangnya matahari. Sistem penghemat air ini menggunakan
prinsip efek rumah kaca, yaitu panas yan gsudah masuk sulit untuk keluar,
sehingga makin lama suhu yang ada di dalam semakin panas, semua dicat hitam
agar dapat menyerap panas. Lebih efektif dan bahan sebaiknya dari bahan yang
bersifat penghantar panas yang baik.
Salah satu pemanfaatan energi
matahari secara langsung disini adalah alat yang difungsikan untuk menghasilkan
air hangat secara mudah, efisien dan murah tidak berdampak negatif terhadap
lingkungan. Sistem penghangat air ini menggunakan prinsip rumah kaaca, semua
element yang ada didalamnya didalamnya di cat warna hitam agar menyerap panas
dengan efektif.
Cara kerja solar
water yaitu: (1) dibuat berbentuk piramid memungkinkan menerima panas/sinar
matahari pada sisinya sehingga kita usah menggeser mengikuti sudut datangnya
sinar matahari, (2) pada siang hari di dalam kaca akan menjadi begitu juga air
dalam pipa dan tendon, (3) tandon air berbentuk piramid dihubungkan dengan
tendon kecil lain, (4) kalau
air diambil, permukaan air kedua tendon akan turun sedangkan pengesian tendon
kecil dikontrol dengan pelampung
Bahan-bahan pembuatan
solar water heater, yaitu: (1) kaca polos segitiga sama kaki ukuran alas 164cm
dan tinggi 162cm sebanyak 4 lembar, tebal 5,5mm, (2) lem kaca (lem silicon),
(3) pipa ½ dim 36 biji, (4) cat hitam secukupnya 1½ kg, (5) seng tebal 4 lembar,
(6) solasi pipa 1 gulung, (7) paku 4 biji, (8) pembuatan bak beton (a) semen, (b)
pasir, (c) kerikil, (d) besi beton 6mm (c) bekisting, (d) kayu, (e) paku reng
dan (f) kawat, (9) alat
control air (pelampung)
2.
Tungku Serbuk Gergaji
Tungku serbuk gergaji
menyerupai tungku perbedaannya, tungku serbuk gergaji dapat dipindah-pindah. Tungku
serbuk gergaji menyerupai tungku perbedaannya, tungku serbuk gergaji dapat
dipindah-pindah. Bahan yang
diperlukan untuk membuat tungku serbuk gergaji, yaitu: (1) kaleng cat besar bekas, (2) potongan bambu 2 buah, (3) serbuk kayu, korek
api dan ranting kayu.
Adapun cara kerja tungku
serbuk gergaji yaitu: (1) kaleng diberi 2 lubang atas dan samping bawah, (2) dimasukkan
bambu yang fungsinya untuk bagian samping bawah, (3) memasukkan serbuk gergaji
sebagai bahan bakar, dan (4) lubang bagian atas berfungsi untuk memberikan
energi panas. Adapun serbuk bisa digunakan dari kayu, korek api dan ranting
kayu
3. Solar Cell
Listrik tenaga surya
terjadi ketika sinar matahari menumbuh sebuah sel surya yang dapat mengubah
energi cahaya menjadi energi listrik sel surya bekerja sberdasarkan prinsip
photoelektrik, karena itu disebut photovotaic atau solar sel. Listrik tenaga
surya terjadi ketika sinar matahari menumbuk sel surya yang dapat merubah
energi cahaya menjadi energi listrik, sel surya bekerja berdasarkan prinsip
efek photoelektrik, karena itu disebut photovoltalic atau solar sel (a) monokristakir
adalah solar sel yang dibuat dari kristal silicon, (b) polikustaline/motikostaline
adalah sel yang dibuat banyak kristal silicon, dan (c) amoplour.
Adapun cara kerja solar sel yaitu sinar matahari yang bermuatan energi tinggi yang disebut proton menumbuk
sebuah sel surya. Electron pada sel surya yan gditumbuk pohon
menjadi elektron bebas kemudian mengalir sebagai arus listrik solar sel dibuat
dari bahan semi konduktor adalah menghantarkan listrik pada suhu yang rendah.
4. Solar Box Cooker
Sinar matahari juga
dapat dimanfaatkan untuk memasak, yaitu sebuah reflektor dengan daya tangkap
sinar matahari ekstra yang juga akan berfungsi sebagai penutup/jendela solar
box. Hampir setiap orang tahu bagaimana memasak dengan api, sinar matahari juga
bisa dimanfaatkan untuk memasak, sekarang bahan bakar mengakibatkan polusi
tanah dan udara. Pengundulan hutan berdampak sangat komplek bila pohon hilang
akan terjadi erosi tanah.
Adapun cara kerja
solar box cooker yaitu: (1) secara refkection dengan daya tangkap sinar
matahari ekstra juga akan berfungsi sebagai penutup/jendela solar box, (2) panci
berwarna gelap yang tertutup dengan penampang gelap mengubah sinar matahari
menjadi panas, (3) box yang disekat menjadi panas untuk memasak makan di panci,
(4) bagian box yang mengikat memantulkan cahaya ke panci tertutup atau gelap
serta sebuah penampang dasar yang juga gelap dimana energi sinar matahari
panas.
5. Water Treatment
Salah satu untuk membersihkan air
tercemar tanpa bahan kimia, sehingga tidak ada dampak lain terhadap lingkungan
sekitar akibat proses. Keuntungan dari sistem ini lebih murah dari pengolahan
lain tidak memerlukan energi untuk prosesnya. Water treatment salah satu cara untuk
membersihkan air tercemar tanpa bahan kimia sehinggatidak ada dampak lain
terhadap lingkungan sekitar akibat proses tersebut,keuntungan penyaringan
menggunakan tumbuhan adalah tanpa mengeluarkan uang dan tidak memerlukan
energi.
Adapun cara pengolahan air
dengan tumbu-tumbuhan, sebagai berikut.
1)
Tempat masukan air
Dari septic tank (bak pertama) ukuran 2,5 x140,45 mm di
isi dengan kerikil kasar berdiameter 12mm, dengan tanaman karena
fungsi bagian ini adalah untuk sementara. Di sini mulai proses
aerob dengan bantuan bakteri.
2) Pengolahan air
Bak pertama ukuran 2,5 x 8,4 x 0.5 m di isi
dengan kerikil halus yang berdiameter 3-12 mm karma macam & rumput. Fungsi bak kedua, yaitu: (1) Untuk proses anaerob dan
aerob, (2) Untuk mengoksidasi zat organic dan zat gizi tanah, (3) Mengurai
bakteri pathogen, produksi makanan ternak, (4) Memanfaatkan gizi dalam tanah.
3) Campuran air
Bak ukuran 2,5 x
2,6 x 0,55 mm di isi kerikil halus (pasir)
6.
Solar Ternal Dryer
7.
Alat pengering menggunakan sinar matahari berbentuk
piramida memungkinkan menerima sinar matahari pada semua sisinya sehingga tidak
perlu menggeser mengikuti sudut datangnya sinar matahari, suhunya tidak boleh
melebihi 600C dan dibuat fentilasi untuk memudahkan sirkulasi udara. Solar ternal dryer merupakan pengeringan menggunakan sinar matahari
berbentuk pyramidmemungkinkan menerima sinar matahari pada semua sisinya,
sehingga kita tidak usah menggeser mengikuti datangnya sudut siar matahari.
Suhu di dalamnya tidak boleh melebihi 600C, yang dikeringkan adalah
tumbuhan Simplizia ( tanaman obat yang di keringkan) seperti daun belanda yaitu
untuk mengurangi berat badan, di bagian bawah di buat vertilasi untuk
membuat sirkulasi lebih gampang, sehingga memepercepat proses pengeringan
8.
Biogas
Gas
yang berasal dari kotoran hewan yang sudah melalui beberapa proses seperti
pengendapan, penguapan, terus uapnya ditampung di sebuah tabung dan gas
tersebut bisa digunakan untuk memasak, karena biogas itu setara dengan gas LPG. Biogas merupakan energi yang dihasilkan
dari limbah (sapi, manusia,tahu, dll). Energi
yang dihasilkan dapat digunakan sebagai lampu penerangan dan memasak.
Adapun cara kerja biogas yaitu: (1) kotoran ternak dimasukkan ke degaster/tandon ukuran ½
dari besar tendon,
(2) tandon harus dikasih angin
untuk membantu proses fermentasi, (3) tutup
rapat dibiarkan selama 1-2 minggu agar terjadi fermentasi yang dibantu udara, (4) tandon ada pipa penghubung ke kompor, pipa penyimpanan
gas/tandon gas (bisa menggunakan
plastik), (5) jarak degaster ke kompor maximal 50 meter, (6) Setiap harinya kotoran ternak 5kg dan air 5lt
(1:1).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sinar matahari mempunyai
peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup sebagai sumber energi, tapi
selain itu sinar matahari juga bisa di manfaatkan untuk memasak,
listrik, pengeringan, pemanas air semua itu bisa di gunakan denganmemanfaatkan sinar
matahari tanpa adanya pencemaran polusi maka dari itu kita harusmemanfaatkan
sinar matahri tersebut dengan sebaik-baik mungkin. Pusat pendidikan lingkungan
hidup (PPLH) memberikan banyak pengetahuan, diantaranya kita bisa mengetahui
merbagai macam teknologi tepat lingkungan (TTL).
B. Saran-saran
Saran penulis dengan adanya teknologi tepat
lingkungan ini bisa memanfaatkan sinar matahari untuk berbagai kebutuhan
hidup, tidak mengandung bahan-bahan kimia dantidak menyebabkan polusi/dampak negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar