Guru Inovatif Siswa Kreatif

Guru Inovatif Siswa Kreatif

Total Tayangan Halaman

11 April 2016

Atur Dan Awasi (ADA) Penanganan Lingkungan di PPLH Seloliman

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Seandaiya manusia bisa hidup berdampingan dengan alam tanpa merusaknya, tanpa mengganggu keseimbangan, tanpa merusak hutan, pastinya hidup manusia akan menjadi lebih berkualitas. Melupakan polusi khas kota besar akan ditemui di PPLH (Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup) Seloliman, hanyalah hutan hijau, sawah membentang, sungai jernih, benar-benar tempat tinggal yang sangat ideal. Pusat pendidikan lingkungan hidup memperkenalkan akan kegunaan dan pentingnya menjaga kelestarian hutan demi kelangsungan kehidupan makhluk hidup. Memanfaatkan potensi alam tanpa merusak keseimbangan, mengambil sesuatu dari alam, memanfaatkannya untuk kebaikan manusia tanpa merusak lingkungan.
Pada tanggal 24 Maret 2016 penulis mengunjungi PPLH seloliman, membawa anak/keluarga sambil mengikuti kegiatan outbond KB/TK IT Wildani 2 Surabaya. Pada kesempatan itu penulis berpeluang mengenal peduli lingkungan alam secara langsung dengan lebih dekat, tentang bagaimana menggunakan potensi alam tanpa merusak keseimbangan serta kelestarian lingkungan.
PPLH Seloliman, terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Didirikan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sadar dan peduli akan lingkungan sebagai tempat tinggal yang perlu dijaga kelestariannya. PPLH sendiri merupakan lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang lingkungan hidup, pusat kegiatannya dibangun di area seluas 3.5 hektar.
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Deskripsi PPLH Seloliman       
PPLH seloliman menyajikan pemandangan alam yang indah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mempelajari konsep pemanfaatan potensi alam yang ramah lingkungan. Di PPLH ini penulis bisa menikmati suasana hutan alami dan sungai yang mengalir jernih. Area PPLH yang bernuansa hutan alam membuat pengunjung merasa bagaikan berada di sebuah kota yang hilang terdapat komplek perumahan aktif di tengah hutan. Bangunan di PPLH seloliman didominasi dengan kayu sehingga semakin mengentalkan suasana menyatu dengan alam. Pengunjungnya tidak hanya penduduk sekitar saja, namun juga dari dalam kota hingga luar kota. Mulai dari kalangan masyarakat umum, pelajar TK, SD, SMP, SMA sampai dengan mahasiswa yang akan melakukan penelitian. Diperkenalkan kepada pengunjung berbagai macam konsep pengolahan teknologi berbasis ramah lingkungan yang dikembangkan oleh PPLH.
PPLH Seloliman juga menjadi salah satu tujuan objek wisata Internasional dan mempunyai empat program, antara lain sebagai berikut.
1)      Program pendidikan
2)      Program pertanian organic
3)      Program sumber daya
4)      Program usaha
Latar belakang diadakan pelatihan PPLH adalah untuk pemberdayaan masyarakat, pendidikan dan menambah pengalaman. Selain itu para peserta yang mengikuti pelatihan untuk diaplikasikan dalam lingkungan nyata. Adapun keunggulan PPLH Seloliman berupa penggunaan teknologi tepat lingkungan (TTL), yaitu: (1) biogas, (2) solar water heater/pemanas air tenaga surya, (3) water treatment, (4) solar cell, (5) solar ternal dryer, (6) Solar box cooker, dan (7) tungku serbuk gergaji. PPLH Seloliman membuka wawasan dan kepedulian pengunjung tentang lingkungan dan juga merasakan indahnya hidup di alam yang masih hijau.
Tugas penting yang di emban PPLH Seloliman pada dasarnya untuk mendorong terwujudnya kepedulian semua lapisan dan golongan masyarakat baik secara sendiri atau bersama terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Sehingga akan terwujud masyarakat lestari yang peduli terhadap lingkkungan hidupnya. Pada akhirnya kerusakan dan permasalahan lingkungan yang terjadi akibat aktifitas kehidupan sehari-hari dapat dikurangi atau bahkan dihindarkan. Dengan harapan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada bisa terus dilestarikan dan akhirnya bisa dinikmati dan diwariskan kepada generasi mendatang. Tujuan tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai program dan kegiatan yaitu: (1) pendidikan lingkungan bagi proses penyadaran dan (2) pendampingan bagi pemberdayaan dan pengembangan masyarakat.
Adapun manfaat yang bisa dicapai PPLH Seloliman yaitu memberikan informasi dan pendidikan untuk membangun lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
1)      Membangun kerja sama dengan masyarakat dalam upaya-upaya pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup secara bijak dan berkelanjutan dengan cara membantu dan menyebarluaskan informasi serta ilmu pengetahuan yang ramah lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraaan dan perdamaian umat manusia.
2)      Sosialisasi pada seluruh lapisan masyarakat mengenai potensi dan indikator degradasi kualitas lingkungan hidup sebagai pembenahan kualitas lingkungan hidup perkotaan dan pendekatan kepada masyarakat secara langsung tentang masalah lingkungan.
3)      Penyuluhan dan pelatihan kepada pelajar mahasiswa sebagai generasi tentang keselarasan alam dan ramah lingkungan, serta berwawasan kearifan tradisional.

B.  Sejarah PPLH Seloliman Trawas Mojokerto
Seloliman Terawas Mojokerto  Proyek pembangunan PPLH di mulai pada pertengahan 1988 Dari Rp 150 jutadana yang di berikan oleh WWF. Rp 90 juta digunakan untuk membeli tanah seluas 3,7 hektar.

Gambar 1.1 Pintu masuk PPLH Seloliman Trawas Mojokerto
Di atas lokasi itu kemudian di bangun ruang seminar restoran,dan bangunan depan yang menghabiskan Rp.50 juta. Rancangan arsitektur kolek PPLH ini di rancangoleh Hans Ulrich Fuhrke, seorang arsitek berkebangsaan Jerman yang kemudian menjadi wakil Suryo di kepengurusan PPLH. Pada tanggal 15 MEI 1990. PPLH di buka secara resmi oleh pangeran Bernhard dari Belanda. PPLH juga merupakan sejarah peninggalan kerajaan majapahit.
PPLH saat ini berada di tiga tempat yakni di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Bali. PPLH Trawas (Jawa Timur) berfokus pada pendidikan "darat", sedang PPLH Puntondo (Sulawesi Selatan) berfokus pada pendidikan "laut" dan PPLh Sanur (Bali) berfokus pada budaya, filsafat dan Urban Community. Inti dari setiap program PPLH adalah program yang bertujuan mengubah kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia agar lingkungan terlestarikan dan seimbang, sehat dan berkelanjutan.

C.  Penggunaan Teknologi Tepat Lingkungan (TTL)
1.      Solar Water Heater (Penghangat Air Tenaga Sinar Matahari)
Berbentuk pyramid memungkinkan menerima sinar matahari pada semua sisinya sehingga tidak usah mengggeser dan mengikuti sudut datangnya matahari. Sistem penghemat air ini menggunakan prinsip efek rumah kaca, yaitu panas yan gsudah masuk sulit untuk keluar, sehingga makin lama suhu yang ada di dalam semakin panas, semua dicat hitam agar dapat menyerap panas. Lebih efektif dan bahan sebaiknya dari bahan yang bersifat penghantar panas yang baik.
Salah satu pemanfaatan energi matahari secara langsung disini adalah alat yang difungsikan untuk menghasilkan air hangat secara mudah, efisien dan murah tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Sistem penghangat air ini menggunakan prinsip rumah kaaca, semua element yang ada didalamnya didalamnya di cat warna hitam agar menyerap panas dengan efektif.
Cara kerja solar water yaitu: (1) dibuat berbentuk piramid memungkinkan menerima panas/sinar matahari pada sisinya sehingga kita usah menggeser mengikuti sudut datangnya sinar matahari, (2) pada siang hari di dalam kaca akan menjadi begitu juga air dalam pipa dan tendon, (3) tandon air berbentuk piramid dihubungkan dengan tendon kecil lain, (4) kalau air diambil, permukaan air kedua tendon akan turun sedangkan pengesian tendon kecil dikontrol dengan pelampung
Bahan-bahan pembuatan solar water heater, yaitu: (1) kaca polos segitiga sama kaki ukuran alas 164cm dan tinggi 162cm sebanyak 4 lembar, tebal 5,5mm, (2) lem kaca (lem silicon), (3) pipa ½ dim 36 biji, (4) cat hitam secukupnya 1½ kg, (5) seng tebal 4 lembar, (6) solasi pipa 1 gulung, (7) paku 4 biji, (8) pembuatan bak beton (a) semen, (b) pasir, (c) kerikil, (d) besi beton 6mm (c) bekisting, (d) kayu, (e) paku reng dan (f) kawat, (9) alat control air (pelampung)


2.  Tungku Serbuk Gergaji
Tungku serbuk gergaji menyerupai tungku perbedaannya, tungku serbuk gergaji dapat dipindah-pindah. Tungku serbuk gergaji menyerupai tungku perbedaannya, tungku serbuk gergaji dapat dipindah-pindah. Bahan yang diperlukan untuk membuat tungku serbuk gergaji, yaitu: (1) kaleng cat besar bekas, (2) potongan bambu 2 buah, (3) serbuk kayu, korek api dan ranting kayu.
Adapun cara kerja tungku serbuk gergaji yaitu: (1) kaleng diberi 2 lubang atas dan samping bawah, (2) dimasukkan bambu yang fungsinya untuk bagian samping bawah, (3) memasukkan serbuk gergaji sebagai bahan bakar, dan (4) lubang bagian atas berfungsi untuk memberikan energi panas. Adapun serbuk bisa digunakan dari kayu, korek api dan ranting kayu

3.      Solar Cell
Listrik tenaga surya terjadi ketika sinar matahari menumbuh sebuah sel surya yang dapat mengubah energi cahaya menjadi energi listrik sel surya bekerja sberdasarkan prinsip photoelektrik, karena itu disebut photovotaic atau solar sel. Listrik tenaga surya terjadi ketika sinar matahari menumbuk sel surya yang dapat merubah energi cahaya menjadi energi listrik, sel surya bekerja berdasarkan prinsip efek photoelektrik, karena itu disebut photovoltalic atau solar sel (a) monokristakir adalah solar sel yang dibuat dari kristal silicon, (b) polikustaline/motikostaline adalah sel yang dibuat banyak kristal silicon, dan (c) amoplour.
Adapun cara kerja solar sel yaitu sinar matahari yang bermuatan energi tinggi yang disebut proton menumbuk sebuah sel surya. Electron pada sel surya yan gditumbuk pohon menjadi elektron bebas kemudian mengalir sebagai arus listrik solar sel dibuat dari bahan semi konduktor adalah menghantarkan listrik pada suhu yang rendah.

4.      Solar Box Cooker
Sinar matahari juga dapat dimanfaatkan untuk memasak, yaitu sebuah reflektor dengan daya tangkap sinar matahari ekstra yang juga akan berfungsi sebagai penutup/jendela solar box. Hampir setiap orang tahu bagaimana memasak dengan api, sinar matahari juga bisa dimanfaatkan untuk memasak, sekarang bahan bakar mengakibatkan polusi tanah dan udara. Pengundulan hutan berdampak sangat komplek bila pohon hilang akan terjadi erosi tanah.
Adapun cara kerja solar box cooker yaitu: (1) secara refkection dengan daya tangkap sinar matahari ekstra juga akan berfungsi sebagai penutup/jendela solar box, (2) panci berwarna gelap yang tertutup dengan penampang gelap mengubah sinar matahari menjadi panas, (3) box yang disekat menjadi panas untuk memasak makan di panci, (4) bagian box yang mengikat memantulkan cahaya ke panci tertutup atau gelap serta sebuah penampang dasar yang juga gelap dimana energi sinar matahari panas.

5.      Water Treatment
Salah satu untuk membersihkan air tercemar tanpa bahan kimia, sehingga tidak ada dampak lain terhadap lingkungan sekitar akibat proses. Keuntungan dari sistem ini lebih murah dari pengolahan lain tidak memerlukan energi untuk prosesnya. Water treatment salah satu cara untuk membersihkan air tercemar tanpa bahan kimia sehinggatidak ada dampak lain terhadap lingkungan sekitar akibat proses tersebut,keuntungan penyaringan menggunakan tumbuhan adalah tanpa mengeluarkan uang dan tidak memerlukan energi.
Adapun cara pengolahan air dengan tumbu-tumbuhan, sebagai berikut.
1)      Tempat masukan air
Dari septic tank (bak pertama) ukuran 2,5 x140,45 mm di isi dengan kerikil kasar berdiameter 12mm, dengan tanaman karena fungsi bagian ini adalah untuk sementara. Di sini mulai proses aerob dengan bantuan bakteri.

2)       Pengolahan air 
Bak pertama ukuran 2,5 x 8,4 x 0.5 m di isi dengan kerikil halus yang berdiameter 3-12 mm karma macam & rumput. Fungsi bak kedua, yaitu: (1) Untuk proses anaerob dan aerob, (2) Untuk mengoksidasi zat organic dan zat gizi tanah, (3) Mengurai bakteri pathogen, produksi makanan ternak, (4) Memanfaatkan gizi dalam tanah.

3)       Campuran air 
Bak ukuran 2,5 x 2,6 x 0,55 mm di isi kerikil halus (pasir)

6.      Solar Ternal Dryer
7.                Alat pengering menggunakan sinar matahari berbentuk piramida memungkinkan menerima sinar matahari pada semua sisinya sehingga tidak perlu menggeser mengikuti sudut datangnya sinar matahari, suhunya tidak boleh melebihi 600C dan dibuat fentilasi untuk memudahkan sirkulasi udara. Solar ternal dryer merupakan pengeringan menggunakan sinar matahari berbentuk pyramidmemungkinkan menerima sinar matahari pada semua sisinya, sehingga kita tidak usah menggeser mengikuti datangnya sudut siar matahari. Suhu di dalamnya tidak boleh melebihi 600C, yang dikeringkan adalah tumbuhan Simplizia ( tanaman obat yang di keringkan) seperti daun belanda yaitu untuk mengurangi berat badan, di bagian bawah di buat vertilasi untuk membuat sirkulasi lebih gampang, sehingga memepercepat proses pengeringan

8.      Biogas
Gas yang berasal dari kotoran hewan yang sudah melalui beberapa proses seperti pengendapan, penguapan, terus uapnya ditampung di sebuah tabung dan gas tersebut bisa digunakan untuk memasak, karena biogas itu setara dengan gas LPG. Biogas merupakan energi yang dihasilkan dari limbah (sapi, manusia,tahu, dll). Energi yang dihasilkan dapat digunakan sebagai lampu penerangan dan memasak.
Adapun cara kerja biogas yaitu: (1) kotoran ternak dimasukkan ke degaster/tandon ukuran ½ dari besar tendon, (2) tandon harus dikasih angin untuk membantu proses fermentasi, (3) tutup rapat dibiarkan selama 1-2 minggu agar terjadi fermentasi yang dibantu udara, (4) tandon ada pipa penghubung ke kompor, pipa penyimpanan gas/tandon gas (bisa menggunakan plastik), (5) jarak degaster ke kompor maximal 50 meter, (6) Setiap harinya kotoran ternak 5kg dan air 5lt (1:1).

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Sinar matahari mempunyai peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup sebagai sumber energi, tapi selain itu sinar matahari juga bisa di manfaatkan untuk memasak, listrik, pengeringan, pemanas air semua itu bisa di gunakan denganmemanfaatkan sinar matahari tanpa adanya pencemaran polusi maka dari itu kita harusmemanfaatkan sinar matahri tersebut dengan sebaik-baik mungkin. Pusat pendidikan lingkungan hidup (PPLH) memberikan banyak pengetahuan, diantaranya kita bisa mengetahui merbagai macam teknologi tepat lingkungan (TTL).

B.  Saran-saran
Saran penulis dengan adanya teknologi tepat lingkungan ini bisa memanfaatkan sinar matahari untuk berbagai kebutuhan hidup, tidak mengandung bahan-bahan kimia dantidak menyebabkan polusi/dampak negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar