Nama Sekolah : SMP
Mata Pelajaran : IPS Terpadu
Kelas / Semester : VII/I
Materi Pokok : Keadaan Alam dan Aktifitas Penduduk Indonesia
Sub
Materi Pokok : Keadaan destinasi
wisata alam, budaya dan riligi penduduk Kota Surabaya
Alokasi Waktu :
2 x 40 Menit ( 1 kali pertemuan )
Kompetensi Inti (KI)
KI 1. Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2. Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong),santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif engan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3. Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunaan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak menulis, membaca, menghitung menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
Kompetensi dasar
1.1
Menghargai karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan segala
perubahannya
2.1 Menunjukan
perilaku jujur, gotong royong,bertanggungjawab, toleran, dan percaya diri
sebagaimana ditunjukan oleh tokoh-tokoh sejarah pada masa lalu.
3.1 Memahami
aspek keruangan dan konektivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional
serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, dan politik).
4.2 Menghasilkan
gagasan kreatif untuk memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi,
dan politik di lingkungan masyarakat sekitar.
4.3 Mengobservasikan
dan menyajian bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi di
lingkungan masyarakat sekitar
Indikator
1.
Siswa dapat mengidentifikasi keadaan objek wisata
Kota Surabaya dengan klasifikasi wisata alam, budaya dan riligi.
2.
Siswa dapat mendeskripsi objek
wisata Kota Surabaya dengan
klasifikasi wisata alam, budaya
dan riligi.
3.
Siswa dapat menganalisis tindakan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan dan
memajukan destinasi wisata Kota Surabaya .
4.
Siswa dapat mengkreasi karya kreatifmu untuk menarik wisatawan
mengunjungi destinasi wisata Kota Surabaya.
I.
Tujuan pembelajaran
1.
Mengidentifikasi keadaan objek wisata Kota Surabaya dengan klasifikasi
wisata alam, budaya dan riligi.
2.
Mendeskripsi
objek wisata Kota Surabaya dengan klasifikasi
wisata alam, budaya dan riligi.
3.
Menganalisis tindakan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan dan
memajukan destinasi wisata Kota Surabaya .
4.
Mengkreasi karya kreatifmu untuk menarik wisatawan
mengunjungi destinasi wisata Kota Surabaya.
II.
Materi pembelajaran
A.
Wisata Alam Kota
Surabaya
Kebun Binatang
Surabaya (KBS) adalah salah satu kebun binatang yang populer di Indonesia
dan terletak di Surabaya. KBS merupakan kebun binatang yang pernah terlengkap
se-Asia Tenggara,
di dalamnya terdapat lebih dari 351 spesies satwa yang berbeda yang terdiri
lebih dari 2.806 binatang. Termasuk di dalamnya satwa langka Indonesia maupun
dunia terdiri dariMamalia, Aves, Reptilia, dan Pisces. Kebun
Binatang Surabaya, yah kebun yang cukup terkenal semenjak dulu, cukup
lengendari memang. Namun sayang keberadaan KBS ini cukup meresahkan masyarakat
pecinta hewan, karena banyak yang mati. Jika Anda ingin melihat Surabaya dengan
koleksi binatang-binatang yang aneh dan langka, cukuplah untuk menikmati kebun
binatang yang ada ditangah kota ini.
Untuk alamat KBS, bisa Anda tuju di Jalan Setail nomor 1 Surabaya. Keunggulan
KBS mempunyai berbagai koleksi hewan yang berasal dari tropis. Ada juga koleksi
berbagai ikan yang dibuatkan Aquarium, karantina hewan toxidemi dan ruang
khusus untuk binatang-binatang malam atau dengan istilah nokturama untuk bahasa
ilmiahnya. Lumayan juga sih, jumlah spesies yang di tangkar di kebun binatang
yang termasuk terbesar di Asia Tenggara ini. Ada 300an spesies dan 4000 lebih
jumlah satwa yang dipelihara disini. Termasuk kelompok didalamnya jenis
burung-burungan (aves), Reptilia, dan Pisces.
Keunggulan Kebun
Binatang Surabaya Untuk Urusan Koleksi Binatang. Kebun
Binatang Surabaya (KBS) mempunyai keistimewaan mempunyai koleksi spesies yang
terbesar di Asia Tenggara. Lihat saja kebun ini sudah ada sejak Indonesia belum
merdeka. Sekitar tahun 1916 yang saat itu berdasarkan instruksi Gubernur
Surabaya, dengan nama “Soerabaiasche Planten-en Dierentuin” (Kebun Botani dan
Binatang Surabaya). Cukup unik dan menarik bukan? So, untuk menikmati KBS,
cukup dengan membayar Rp.15000 sudah bisa menikmati koleksi binatang yang sudah
ada umurnya sudah cukup tua khususnya di Indonesia.
2. Wisata Taman Kota Surabaya
Awal mula
nama taman bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh yang sangat
berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya
dan sekitarnya, dia adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan
Bungkul atau Mbah Bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan
sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah. Sejak diresmikan pada 21 Maret 2007, Perkembangan Taman
Bungkul semakin pesat. Salah satunya disebabkan sarana-sarana penunjang,
seperti skateboard track dan BMX track, jogging track, plaza (panggung untuk
live performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi gratis, telepon
umum, area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak
hingga pujasera. Taman
Bungkul meraih penghargaan The 2013 Asian Townscape Award dari Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai
taman terbaik se-Asia pada
tahun 2013.
Taman Kota Surabaya, Taman Bungkul. Ya, jika Anda hanya ingin
menikmati kota Surabaya dengan wisata murah meriah Surabaya,
datanglah ke taman ditengah-tengah kota yang cukup asri ini. Surabaya, walau
kota Metropolitan, pemerintahnya cukup serius memperhatikan kehijaun
lingkungannya. Selain untuk menetralisir polusi, juga bisa digunakan untuk
media bermain dan wisata pendidikan yang murah bagi masyarkat Surabaya. Saat
ini pemerintah dengan Wali Kota yang baru cukup intents memperhatikan kehijuan
Surabaya. Ada perbedaan mencolok kota Surabaya jika dilihat beberapa tahun yang
lalu. Jika dulu Anda mungkin melihat seluruh kali Surabaya identik dengan kali
yang kotor dan jorok. Namun hari ini Surabaya cukup berbenah dengan menata
taman dan sekitar sungai yang indah serta asri.
Kenjeran adalah
sebuah kecamatan di Kota Surabaya,
Provinsi
Jawa Timur,
Indonesia.
Mayoritas penduduk di Kecamatan kenjeran beragama Islam dan bersuku Jawa
dan Madura.
Penduduk di daerah Bulak Banteng dan Tambak Wedi mayoritas berbicara
menggunakan bahasa Madura. Kawasan pantai di Kenjeran
terkenal sebagai tempat rekreasi bagi keluarga, yaitu Pantai Ria Kenjeran.
Kecamatan ini juga terkenal karena adanya Jembatan
Suramadu. Surabaya juga mempunyai wisata yang bernuasa pantai.
Ya, pantai Kenjeran Surabaya. Jika Anda bukan warga Surabaya yang menginginkan
wisata dengan nuansa pantai dan murah, tentunya pantai inilah yang cukup
menawan untuk Anda kunjungi bersama keluarga. Wisata Pantai Kenjeran saat ini
ada dua tempat yang dikembangkan, yaitu pantai kenjeran lama dan pantai
kenjeran baru, biasa disebut kenpark.
Dari kedua tempat tersebut sebetulnya tidak ada perbedaan yang mencolok.
Hanya saja pantai kenjeran baru dikemas dengan desain yang lebih apik dan
modern. Dengan konsep wisata bernuasa pantai, dikedua tempat ini tetap sama
wisata yang dijual yaitu angin sepoi-sepoi yang santai dikawasan pinggir
pantai. Ya, cukuplah sebagai tempat untuk bersantai sejenak melupakan kepantan
kota Surabaya yang bising serta panas. Anda tahu sendirikan dengan berwisata
dipantai ini, setidaknya bisa merefresh sejenak otak kita yang mungkin perlu
disetting ulang untuk mundur selangkah dengan menikmati kawasan pantai di
pinggiran Surabaya ini. Jika Anda mencoba masuk kawasan wisata Surabaya yang
berada di ujung timur berarti Anda dengan desain pantai yang lama Anda
kunjungi.
Hutan
bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di
air payau,dan dipengaruhi
oleh pasang-surut air
laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan
akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang
terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di
mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu. Ekosistem hutan
bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya
abrasi tanah; salinitastanahnya
yang tinggi; serta mengalami daur penggenangan oleh pasang-surut air laut.
Hanya sedikit jenis tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan
jenis-jenis ini kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati
proses adaptasi danevolusi.
Dengan adanya julukan Surabaya yang terkenal menjadi kota yang Megapolitan
berarti secara gak langsung menjadikan kota ini penuh dengan polusi. So, dengan
kepiawaian pemerintah kota Surabaya mengelola tata kota, ada sebuah hutan liar
yang cukup dekat dengan kota. Namanya Hutan Mangrove yang cukup alami serta
masih liar untuk ukuran kota sebesar surabaya tersebut. Untuk mengakses Hutan
Mangrove tersebut bisa menggunakan akses roda dua atau roda empat. Sama-sama
mudah untuk mencapai hutan di tengah kota yang berada di Wonsorejo tersebut.
Ketika Anda sudah menemui perempatan MERR, silahkan belok ke timur untuk
menelusuri tepian sungai. Untuk menuju hutan manrove tersebut jika Anda
berkendara dengan roda empat, tentunya harus lebih hati-hati karena aksesnya
ada yang jalan menyempit, ada jalan makadam jenis kampung yang belum diaspal.
Jembatan Suramadu (Indonesia: Jembatan Suramadu ), juga
dikenal sebagai Sura baya- Madu ra Bridge ,
adalah kabel-tinggal jembatan antara Surabaya di
pulau Jawa dan kota Bangkalan
di Pulau Madura
di Indonesia.
Dibuka pada bulan Juni 2009, 5,4-km jembatan terpanjang di Indonesia dan
jembatan pertama untuk menyeberangi Selat Madura. Bagian
kabel tetap memiliki tiga bentang dengan panjang 192 m, 434 m dan 192
m. Jembatan ini memiliki dua jalur di setiap arah ditambah jalur darurat
dan jalur khusus untuk sepeda motor di setiap arah. Jembatan ini dibangun
oleh konsorsium perusahaan Indonesia PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya bekerja
sama dengan China Jalan dan Jembatan Corp dan China Harbor Engineering Co Ltd
Total biaya proyek, termasuk jalan yang menghubungkan, telah diperkirakan 4,5
triliun rupiah (US $ 445.000.000). Konstruksi dimulai pada bulan Agustus
2003. Pada bulan Juli 2004, sebuah gelagar runtuh,
menewaskan satu pekerja dan melukai sembilan orang lainnya. Bekerja di
jembatan dihentikan pada akhir tahun 2004 karena kurangnya dana, tapi restart
pada November 2005. Rentang utama jembatan itu terhubung pada tanggal 31 Maret
2009, dan jembatan dibuka untuk umum pada tanggal 10 Juni 2009.
Dalam seminggu pembukaan, ditemukan bahwa mur dan baut serta lampu
pemeliharaan telah dicuri dan bahwa ada bukti vandalisme kabel mendukung
rentang utama. Jembatan Surabaya Madura (Suramadu), nama yang cukup fenomenal
ketika melihat sejarah trend pembangunan jembatan-jembatan penguhubung di
Indonesia, khususnya untuk yang berada dikawasan laut. Jembatan ini merupakan
tonggak sejarah pengembangan jembatan terpanjangdi Indonesia. Bayangkan saja,
tiang pancang diresmikan pertama kali oleh presiden Megawati Seokarno Putri
tahun 2003, kemudian saat selesai tahun 2009 diresmikan oleh presiden yang
berbeda SBY. Sehingga dengan terbangunnya jembatan Suramadu terbentuklah rekor
jembatan terpanjang di Indonesia yang pertama kali dibangun, sepanjang 5
kilomter lebih jembatan ini menghubungkan Surabaya dan pulau Madura.
B.
Wisata Riligi Kota
Surabaya
1. Masjid Sunan Ampel
Masjid Ampel adalah sebuah masjid kuno
yang terletak di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur.
Masjid seluas 120 x 180 meter persegi ini didirikan pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel Raden Mohammad Ali Rahmatullah, yang didekatnya terdapat
kompleks pemakakaman Sunan Ampel. Masjid yang saat ini menjadi salah
satu objek wisata religi di kota Surabaya ini,
dikelilingi oleh bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arabdisekitarnya.
Disamping kiri halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan
sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk
penguat janji atau sumpah.
Sunan Ampel mendirikan
mesjid dibantu oleh kedua sahabat karibnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji ( Mbah Bolong ), dan
para santrinya. Bangunan berdiri megah di atas sebidang tanah di Desa Ampel
(sekarang Kelurahan Ampel) Kecamatan Semampir sekitar 2 kilometer ke arah
Timur Jembatan Merah. Masjid ini menyimpan berbagai kisah menarik
seperti arah kiblat masjid yang lurus dengan Ka'bah di mekkah karena kemampuan
mbah Bolong melubangi dinding sebelah barat bangunan dan tembus melihat
Ka'bah.
Masjid
ini dikenal sebagai masjid terbesar kedua setelah masjid Istiqlal di Jakarta.
Lokasi masjid berada di Jalan Masjid Al Akbar Timur No.1, Pagesangan, Surabaya.
Anda akan menjumpainya saat melintasi Tol Surabaya- Porong. Dengan ciri
khas kubah berwarna biru beserta menara setinggi 99 meter. Masjid ini berdiri
di lahan seluas 11,2 hektar, dengan luas bangunan 28.509 m2 dan mampu menampung
59.000 jamaah.Posisi masjid ini berada di samping Jalan
Tol Surabaya-Porong. Ciri yang mudah dilihat adalah kubahnya yang besar
didampingi 4 kubah kecil yang berwarna biru. Serta memiliki satu menara yang
tingginya 99 meter. Dari menara ini kita bisa melihat pemandangan kota surabaya
dari atas.
Masjid
Nasional Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas
gagasan Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto
Soemoprawiro. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama
oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Namun karenakrisis moneter pembangunannya
dihentikan sementara waktu. Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai
tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH.
Abdurrahman Wahid. Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas
penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan rincian panjang 147 meter dan
lebar 128 meter. Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang didukung 4
kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. masjid tinggi dan besar dan
mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.
Masjid Cheng hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa MuslimTionghoa yang
berlokasi di Jalan Gading, Ketabang,Genteng, Surabaya atau
1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Masjid ini didirikan atas prakarsa
para sespuh, penasehat, pengurus PITI, dan pengurus Yayasan
Haji Muhammad Cheng Ho Indonesia Jawa Timur serta tokoh masyarakat Tionghoa di
Surabaya. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakkan batu pertama 15 Oktober 2001 bertepatan
dengan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Sedangkan
pembangunannya baru dilaksanakan 10 Maret 2002 dan baru
diresmikan pada 13 Oktober 2002.
Masjid Cheng Ho, atau
juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Ho Surabaya, ialah
bangunan masjid yang
menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di
areal komplek gedung serba guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur
Jalan Gading No.2 (Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya.
Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental
nuansa Tiongkok lama.
Pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda, terdapat juga relief naga dan patung
singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda. Di sisi kiri
bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid.Selain
Surabaya di Palembang juga telah ada masjid serupa dengan nama Masjid Cheng Ho Palembang atau Masjid
Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang.
4.
Makam Ki Ageng Bungkul
Hampir semua orang
yang pernah ke Surabaya pasti tahu yang namanya Taman Bungkul, pusat program
car free day yang diadakan Pemkot Surabaya setiap minggu. Ya, di Taman Bungkul
selain terdapat taman yang indah, tempat bermain, juga tersimpan sejarah dan
makam Mbah Bungkul. Dimana 700 tahun silam sebelum bernama Surabaya, dahulu
lebih dikenal dengan "Pertapaan Mbah Bungkul". Nama Taman Bungkul berasal dari Ki Ageng Bungkul, atau Syech
Machmuddin, atau dikenal dengan Sunan Bungkul, seorang pejuang islam yang
sangat terkenal di akhir kebesaran Kerajaan
Majapahit.
Disana terdapat makam
beliau dan beberapa orang-orang terdekatnya. Awal mula nama taman bungkul memang tidak lepas dari nama seorang tokoh
yang sangat berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di wilayah Surabaya
dan sekitarnya, dia adalah Ki Ageng Supo yang kemudian mendapat gelar Sunan
Bungkul atau Mbah Bungkul yang makamnya terdapat di belakang taman ini dan
sekaligus menjadi tempat bagi para peziarah. Sejak diresmikan pada 21 Maret 2007, Perkembangan Taman
Bungkul semakin pesat. Salah satunya disebabkan sarana-sarana penunjang,
seperti skateboard track dan BMX track, jogging track, plaza (panggung untuk
live performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi gratis, telepon
umum, area green park dengan kolam air mancur, taman bermain anak-anak
hingga pujasera
Makamnya terletak di
Jalan Kenjeran, bersebrangan dengan Pemakaman Umum Rangkah. Di dalam makam
beliau terdapat tembok prasasti, cungkup berbentuk joglo dan monumen.
Tempatnya sangat asri, terawat, banyak pohon kamboja dan teduh. Silahkan
kunjungi buat Anda yang ingin mengenangnya. Makam
WR. Supratman berada di Jalan Kenjeran, atau seberang jalan Tempat Pemakaman
Umum Rangkah. Komplek makam WR. Supratman terawat, cukup luas dan teduh oleh
pohon kamboja berbunga merah dan putih. Komplek makam ini terdiri dari pusara
WR. Supratman, Cungkup, tembok prasasti dan monumen WR. Supratman.
Pusara Wr. Supratman
terlihat unik berbentuk siluet biola di bawah siluet biola ini sepenggal lagu
karang WR. Supratman. Di atas pusaran dibangun cungkup berbentuk joglo
berfungsi melindungi pusara dan peziarah yang duduk disekitar pusara.
Diseberang depan joglo terdapat tembok Prasasti yang menceritakan riwayat
pahlawan Nasional ini. Disampingnya berdiri monumen WR. Supratman tengah
memainkan Biola berlatar belakang tembok berbentuk melengkung yang terukir teks
lagu Indonesia lama versi dan ejaan lama. Ke empat bangunan tersebut; pusara
berbentuk siluet biola, joglo, tembok prasasti dan Monumen WR. Supratman
berupaya menghadirkan sosok WR. Supratman dan Perjuanganya merebut kemerdekaan
lewat Biola.
Sebuah gereja yang
berdiri sejak tahun 1899 di jaman penjajahan Belanda. Selain bernilai sejarah,
gereja ini juga masih aktif digunakan, dan menjadi cagar budaya kota Surabaya.
Berlokasi di jalan Ngagel Madya Nomor 1 membuat gereja ini begitu mudah untuk
diakses. Sumber Wikipedia Gereja Katolik Kelahiran
Santa Perawan Maria merupakan salah satu gereja tua di kota ,dibangun pada
tahun 1815 di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Berlokasi di Jalan Kepanjen, Surabaya, bangunan religius ini berdampingan
dengan gedung SMA Katolik Frateran Surabaya.
Sebelum dibangunnya
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini, sudah dibangun sebuah Gereja
Katolik pertama di Surabaya bergaya Eropa yang terletak dipojok jalan Kepanjen
dan Kebonrojo. Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810,
Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke
Surabaya. Pastor Wedding kemudian bertugas ke Batavia sementara Pastor Waanders
menetap di Surabaya. Pastor Waanders sering mengadakan misa untuk umat Katolik
di Surabaya. Yang kemudian dari hari ke hari jumlah umat Katolik semakin
bertambah yang kemudian membuat umat Katolik berencana membangun sebuah gereja
Katolik. Dan baru pada tahun 1822, umat Katolik dapat merealisasikan membangun
sebuah gereja pertama di pojok Roomsche Kerkstraat/Komedie weg
(Kepanjen/Kebonrojo). Namun belakangan gereja Katolik pertama ini dipindah ke
gedung baru di sebelah utaranya, tepatnya di jalan Kepanjen Kelurahan
Krembangan Selatan di wilayah Surabaya Utara. Hal ini dikarenakan gereja yang
lama rusak.
7.
Klenteng Hok An Kiong
Klenteng
tertua di Surabaya ini berada di jalan Coklat no.2, dan mulai dibangun pada
tahun 1830 dan sebelumnya bernama Tepekong Straat. Pada awalnya klenteng ini
merupakan bangunan sementara buat para perantau awak kapal dari orang tiongkok
asal Hok Kian. Saat ini klenteng Hok An Kiong
dikelola oleh yayasan Sukhaloka. Di dalam ruangan tengah klenteng terdapat
altar Dewi Thian Siang Sing Boo atau Ma Co dan altar Dewa Kwan Kong. Di
tengah kepungan bangunan komersial di kawasan perdagangan yang cukup ramai di
kala siang hari ini, di pojok atau sudut jalan yang merupakan pertemuan antara
Jalan Slompretan dan Jalan Coklat terdapat bangunan tempat ibadah bagi pemeluk
Tri Dharma yang bernama Klenteng Hok An Kiong.
Klenteng
ini terletak di Jalan Coklat No. 2 RT.03 RW.02 Kelurahan Bongkaran, Kecamatan
Pabean Cantikan, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Dulu, jauh sebelum
klenteng ini ada, lahan di daerah tersebut merupakan tanah lapang yang
ditumbuhi rerumputan. Tanah lapang tersebut kerap digunakan sebagai tempat
menetap sementara atau persinggahan anak buah dari perahu-perahu tongkang yang
datang dari Tiongkok. Waktu itu memang banyak saudagar Tionghoa yang datang ke
Kadipaten Soerabaia. Umumnya, mereka datang dengan membawa serta patung Makco
atau Ma Co Po, dewi pelindung para pelaut dan nelayan, untuk disembahyangi di
lokasi persinggahan yang seadanya. Kemudian sebuah perkumpulan Hok Kiau, yaitu
Hok Kian Kiong Tik Soe merasa iba dengan para awak kapal tongkang atau jung
yang sedang berisitirah di bedeng yang seadanya. Lalu, perkumpulan
ini berinisiatif membangun sebuah tempat yang layak bagi awak kapal itu.
Sebuah kuil yang
terletak di tepi laut pantai Kenjeran dan dibuka umum pada tahun 1999. Dengan
ciri khas patung Kwan Im setinggi 20 m. Kuil ini merupakan tempat ibadah bagi
pemeluk Tridharma, dan juga dibuka untuk wisatawan. Kelenteng Sanggar Agung atau Klenteng Hong San Tang adalah sebuah klenteng di Kota Surabaya. Alamatnya berada di Jalan
Sukolilo Nomor 100, Pantai Ria Kenjeran, Surabaya. Kuil ini, selain menjadi
tempat ibadah bagi pemeluk Tridharma,
juga menjadi tempat tujuan wisata bagi para wisatawan. Klenteng ini dibuka pada
tahun 1999.
Ciri khas dari
klenteng ini adalah sebuah patung Kwan Im setinggi
20 meter yang terletak di tepi laut. Klenteng ini dipersembahkan kepada Nan
Hai Guan Shi Yin Pu Sa atau Bodhisatwa Kwan Im Laut Selatan.
Patung ini dibangun setelah seorang karyawan Sanggar Agung melihat sesosok
wanita berjubah putih berjalan di atas air pada saat ia sedang menutup Klenteng
di malam hari. Penampakan tersebut dipercaya sebagai penampakan Kwan Im sendiri.
Ikon lain dari Sanggar Agung adalah patung Phra Phrom
C.
Wisata Budaya Kota
Surabaya
III.
Metode Pembelajaran
Pembelajaran ini menggunakan model paduan
kooperatif learning, scientifik learning, poblem besed learning, dan discaveri
learning melalui pendekatan contekstual learning dengan metode metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan drill.
Menggunakan media gambar, video, dan slaid master dengan suber belajar dari
nara sumber, perpustakaan, media cetak dan internet.
IV. Skenario Pembelajaran
Skenario Pembelajaran IPS Kelas VII
Mendeskripsikan
Keadaan Alam Dan Aktifitas Penduduk Indonesia
Destinasi Wisata alam,
budaya dan religi Kota Surabaya
A
|
Kegiatan Awal
|
Waktu
(Menit)
|
||
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
|||
ü
Salam pembuka
ü
Doa
ü
Mengecek Kehadiran dan cek kebersihan Kelas
ü
Memberikan pertanyaan :
-
Pernahkah kalian ke tempat-tempat wisata Kota Surabaya ?
-
Jika pernah, apa yang menarik pada destinasi wisata di Kota Surabaya?
ü Menyampaiakan Tujuan pembelajaran
ü Guru membagi siswa dalam 4 kelompok heterogen (masing-masing aggota kelompok di berikan 1
lembar kartas post-it sebagai indetitas terdiri dari 3 warna, yaitu; merah,
kuning, dan hijau)
|
ü Menjawab salam
ü Doa
ü Menjawab
ü Menjawab pertanyaan guru
secara lisan
ü Menyimak tujuan pembelajaran
ü Siswa membentuk kelompok dan memilih ketua kelompok
ü Menempelkan kertas post-it warna pilihanya di
kantong baju atau jilbab 1 lembar kartas post-it sebagai indetitas terdiri
dari 3 warna, yaitu; merah, kuning, dan hijau)
|
1
3
2
2
2
2
3
|
||
B
|
Kegiatan Inti
|
Waktu
(Menit)
|
||
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
|||
1.
Mengambarkan keadaan alam dan
aktifitas penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Kota Surabaya pada khususnya, (menggunakan Slaid, Video dan
gambar)
2.
Membagikan
gambar destinasi wisata Kota Surabaya dan menugaskan siswa memilah antara wisata alam, wisata budaya dan
wisata religi
3.
Memberi tugas siswa
untuk mencari dan mengumpulkan informasi tentang objek wisata Kota Surabaya, potensi pengunjung, kelebihan dan kekurangan serta manjemen pengelolaannya wisata alam, budaya dan religi
4.
Menugaskan
siswa dalam kelompok mengumpulkan informasin dan mendiskusikan informasi yang
diperoleh dari berbagai sumber
5.
Menugaskan
siswa untuk mengkreasi upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan wisata
lebih maju dengan pertimbangan potensi alam, budaya lokal dan religi yang
dapat dikembangkan untuk diperkenal kan kepada wisatawan.
6.
Menugaskan
siswa "karya kunjung" 2 orang perwakilan kelompok mempresentasikan
karya kelompok mereka pada kelompok lain
7. Menugaskan siswa secara
individu untuk membuat laporan tentang
potensi wisata Kota Surabaya, cara pengelolaan dan pengembangan yang lebih baik.
|
1.
Siswa
menyimak dan menulis catatan penting dari tayangan Slaid, Video
dan gambar
2.
Siwa
memilih dan memilah antara wisata alam, wisata budaya dan wisata religi
3.
Siswa mencari informasi berupa gambar dan artikel tentang potensi wisata alam,
budaya dan masyarakat Kota Surabaya melalui:
1.
Perpustakaan/media
cetak (tim merah)
2.
Internet
(tim kuning)
3.
Narasumber
(tim hijau)
Menumpulkan informasi dalam kelompok dari masing
sumber yang diperoleh oleh setiap teman yang bertugas di kelompok
masing-masing
4.
Siswa bergabung
dalam kelompok untuk mengklasifikasikan dan mendiskusikan potensi wisata
alam, budaya, dan religi Kota Surabaya dan menulisnya pada kertas plano
5.
Siswa
dalam kelompok mendapat tugas untuk membuat leaflet semenarik mungkin tentang potensi
wisata alam, budaya dan riligi dengan tema : Visit Surabaya 2016
6. Siswa perwakilan kelompok memabawa karya mereka dan
mempresentasikannnya. Siswa yang menyimak memberikan masukan dan saran
7. Setiap siswa masing-masing membuat
laporan tentang potensi wisata Kota
Surabaya, cara pengelolaan dan pengembangan
yang lebih baik.
|
7
7
20
10
13
10
10
|
||
C
|
Kegiatan Penutup
|
Waktu
(Menit)
|
||
Kegiatan Guru
|
Kegiatan Siswa
|
|||
1.
Mempersilakan 2
orang siswa membaca karya tulis tugas individu
2.
Menugaskan
siswa untuk mengunggah hasil karya mereka di media sosial.
3.
Refleksi
à guru
membagikan kertas dan menugaskan siswa untuk menilai dan menulis kekurangan,
kesan dan pesan dari model pembelajaran yang telah berlangsung
4.
Menutup
pembelaran dengan salam
|
1.
2 orang
siswa membaca karya tulis tugas individu
2.
Mengupload tugas
pada media sosial.
3.
Siswa
menilai dan menulis kekurangan, kesan dan pesan dari model pembelajaran yang
telah berlangsung
4.
Siswa
menjawab salam
|
7
2
5
|
||
V.
Penilaian
1.
Jenis/teknik penilaian
a.
Tugas
·
Mengamati gambar sebagai kegiatan
awal dalam pembelajaran
·
Menjelaskan perihal tentang
gambar permasalahan sampah
b.
Unjuk Kerja
Menilai proses pembelajaran (mengamati kegiatan peserta didik dalam
proses eksplorasi: data, diskusi, menganalisis data, dan pembuatan laporan/presentasi)
c.
Portofolio
Mendokumentasikan dan memberikan
catatan penting terhadap hasil-hasil karya siswa yang menonjol sebagai bahan
untuk portofolio
d.
Tes tulis
Tes tertulis tentang klasifikasi destinasi wisata, deskripsi, menganalisis
tindakan, dan mengkresi karya kreatif tentang wisata alam, budaya dan riligidi
Kota Surabaya
.
2.
Bentuk instrumen dan
instrumen
Bentuk instrumen
soal essay dan lembaran checklist
3.
Pedoman penskoran
No
|
Skor
|
Deskripsi
|
Tindak
lanjut
|
1
|
4
|
Memenuhi semua kriteria ketercapaian kompetensi untuk
semua aspek sebagaimana yang dituntut oleh indikator
|
Memberikan tugas yang lebih menantang (pengayaan)
|
2
|
3
|
Memenuhi sebagian besar (di atas) 75% kriteria
ketercapaian kompetensi untuk semua aspek sebagaimana yang dituntut oleh
indikator
|
Memberikan tugas dengan pilihan bebas
|
3
|
2
|
Memenuhi
sebagian besar (di atas 60% dan dibawah 75 %) kriteria ketercapaian
kompetensi untuk semua aspek sebagaimana yang dituntut oleh indikator
|
Memberikan remedial sesuai dengan indikator yang
belum tercapai, seperti bimbingan atau tugas untuk memperlancar pemahaman
|
4
|
1
|
Memenuhi sebahagian kecil (kurang dari 60%)
kriteria ketercapaian kompetensi sebagaimana yang dituntut oleh indikator
|
Memberikan bimbingan intensif terhadap
indikator-indikator yang belum dikuasai
|